-
Fanatik terhadap mazhab menutup akal dan menyebabkan perpecahan umat.
-
Islam ajarkan berpikir kritis sesuai Al-Qur’an dan Sunnah.
-
Kebenaran agama diukur dari dalil, bukan nama mazhab.
SuaraSumbar.id - Dalam Islam, fanatik terhadap mazhab sering menjadi perdebatan panjang di kalangan umat. Padahal, sikap fanatik berlebihan terhadap suatu pendapat atau kelompok justru dapat menjerumuskan umat pada kesesatan berpikir dan menjauh dari ajaran Islam yang sejati.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, kata fanatik berarti keyakinan yang teramat kuat terhadap suatu ajaran, agama, atau politik hingga menimbulkan kepicikan berpikir.
Dalam konteks beragama, mengutip ulasan website Muhammadiyah, fanatik terhadap mazhab bisa mendorong seseorang menolak kebenaran hanya karena berbeda pandangan dengan kelompoknya.
Dalam Al-Qur’an, Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk selalu menggunakan akal dalam memahami ajaran agama. Hal ini ditegaskan dalam surah Ali ‘Imran ayat 190–191 yang berbunyi:
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal...”
Ayat tersebut menunjukkan bahwa berpikir dan merenung (tafakkur) merupakan ciri orang beriman. Sebaliknya, sikap fanatik terhadap mazhab yang menolak nalar dan ilmu hanya akan melahirkan kebodohan.
Rasulullah SAW pun mengingatkan bahwa ketika ilmu dicabut dari manusia, kebodohan akan berkuasa.
Dalam hadis riwayat Abdullah bin Amr bin Ash, Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dengan serta-merta dari hamba-hamba-Nya, tetapi mencabut ilmu dengan mewafatkan para ulama. Apabila tidak ada orang alim, orang-orang mengangkat pemimpin yang bodoh; ketika mereka ditanya, mereka berfatwa tanpa ilmu, lalu sesat dan menyesatkan.” (Muttafaq ‘alaih)
Sementara itu, istilah mazhab dalam Islam berasal dari bahasa Arab dzahaba–yadzhibu–madzhaban yang berarti “menempuh jalan.” Dalam fikih, mazhab berarti pendapat seorang mujtahid yang diikuti karena diyakini kebenarannya.
Namun, menurut sejarawan Munawar Khalil (1956), istilah ini baru populer pada abad keempat Hijriyah, ketika dunia Islam mulai mengalami kemunduran.
Seiring waktu, sebagian pengikut mazhab menjadikan imam mereka seolah maksum dan menolak pendapat lain. Hal ini melahirkan fanatisme mazhab yang berlebihan.
Padahal, seperti dijelaskan oleh ulama besar Muhammad Abu Zahrah (1956), para imam mazhab tidak pernah bermaksud menutup pintu ijtihad bagi generasi setelah mereka.
Islam sendiri tidak pernah memerintahkan umatnya untuk taklid buta terhadap satu mazhab tertentu. Yang dibenarkan adalah ittib‘, yakni mengikuti pendapat ulama selama sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah. Jika pendapat tersebut bertentangan dengan keduanya, maka wajib ditinggalkan.
Dengan demikian, ukuran kebenaran dalam Islam bukanlah pada nama mazhab atau banyaknya pengikut, melainkan pada kekuatan dalil dan kesesuaiannya dengan petunjuk wahyu. Sikap fanatik terhadap mazhab hanya akan menutup pintu ilmu dan memecah persatuan umat Islam.
Berita Terkait
-
Kronologis UFC Larang Seumur Hidup Dillon Danis Gegara Baku Hantam dengan Tim Islam Makhachev
-
Hukum Mewarnai Rambut dalam Islam, Apakah Boleh Menurut Ulama dan Fiqih?
-
Diledek Juara yang Membosankan, Islam Makhachev Berani Hajar Ilia Topuria?
-
Hancurkan Della Maddalena, Islam Makhachev: Buka Pintu White House, Saya Datang!
-
Menimbang Arah Baru Partai Berbasis Islam, Dari Ideologi ke Pragmatisme Kekuasaan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Wenny, Sang Penghubung Ekonomi Desa: Dari Bengkel Kecil Menjadi AgenBRILink Andal
-
Kronologi Penemuan 6 Nelayan Hilang di Pasaman Barat, Semuanya Selamat!
-
CEK FAKTA: Lowongan Kerja Petugas Haji 2025/2026 Viral, Benarkah?
-
Kasus HIV di Padang Merosot Tajam, Ini Cara Dinkes Stop Penyebarannya!
-
Terjebak Banjir, Warga Padang Dievakuasi SAR dengan Perahu Karet!