- Gubernur Sumbar tegaskan SOP dapur Program Makan Bergizi Gratis.
- 74 penerima manfaat MBG di Agam alami dugaan keracunan.
- Mahyeldi perintahkan pengawasan ketat demi keamanan pangan masyarakat.
SuaraSumbar.id - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi, menekankan pentingnya penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) dapur dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hal ini disampaikan setelah insiden dugaan keracunan makanan yang menimpa 110 pelajar diduga korban keracunan MBG.
"Kelengkapan dapur-dapur SPPG ini harus diperhatikan, termasuk pengawasan aspek kesehatannya," kata Gubernur Sumbar Mahyeldi, Kamis (2/10/2025).
Kasus dugaan keracunan itu terjadi pada Rabu (1/10/2025) di Nagari Kampung Tangah, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam. Hingga Kamis (2/10/2025), sebanyak 110 siswa penerima manfaat dilaporkan mengalami gejala usai mengonsumsi menu dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Menindaklanjuti kejadian tersebut, Gubernur Mahyeldi langsung mengumpulkan sejumlah kepala daerah serta pemangku kepentingan terkait di Ranah Minang untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap Program MBG.
Mahyeldi menegaskan aspek kesehatan dan perlengkapan dapur yang sesuai standar wajib menjadi perhatian utama. Pasalnya, program ini menyangkut makanan yang akan dikonsumsi oleh anak didik dan masyarakat penerima manfaat lainnya.
"Ini berkaitan dengan yang dikonsumsi. Ini kewajiban negara karena berkaitan dengan keamanan pangan dan juga kelancaran pangan," tegasnya.
Lebih lanjut, Mahyeldi mengingatkan bahwa Makan Bergizi Gratis merupakan program strategis nasional yang harus dikawal bersama.
Kebijakan ini merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto sehingga implementasinya perlu dijalankan secara konsisten di seluruh daerah.
Menurutnya, jika masalah yang muncul dari Program MBG tidak segera diantisipasi, maka dampaknya bisa meluas ke sektor lain, termasuk ekonomi daerah. Sebab, menu makanan dalam program ini sebagian besar berasal dari hasil pertanian lokal.
"Jadi, kalau ini tidak disikapi dengan cepat, maka bisa mengganggu kesinambungan ekonomi," ujar Mahyeldi.
Dengan adanya kasus dugaan keracunan di Agam, Pemerintah Provinsi Sumbar memastikan akan memperketat pengawasan terhadap dapur SPPG.
Mahyeldi berharap standar kebersihan dan kesehatan benar-benar dijalankan agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Siswa SD Kediri Ceria, Makan Bergizi Gratis Ditemani Power Rangers
-
Insentif Dapur Makan Bergizi Gratis Rp6 Juta per Hari Bukan Anggaran Baru, Ini Penjelasan BGN
-
Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Kembali Terjadi, BGN Janji Benahi Sistem Pengawasan
-
Audit Ketat dan Suntik Mati Dapur 'Nakal': Bagaimana Nasib Program Makan Bergizi Gratis?
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Benarkah Otak Lelah Bisa Simpan Memori Lebih Baik? Ini Penjelasannya
-
15 Personel Polri Terdampak Putusan MK yang Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Mayoritas Jenderal
-
Polisi Bukittinggi Ringkus Pengirim Kerupuk Sanjai Berisi Sabu, Modusnya Terungkap dalam 12 Jam
-
CEK FAKTA: Menkeu Purbaya Jebloskan Luhut ke Penjara, Benarkah?
-
Semen Padang FC Harus Bangkit Demi Keluar dari Zona Degradasi, Ini Pesan Dejan Antonic