Riki Chandra
Rabu, 01 Oktober 2025 | 20:14 WIB
Ilustrasi MBG. [Ist]
Baca 10 detik
  •  Pemkab Agam siagakan lima mobil ambulans tangani pelajar keracunan.

  • Sebanyak 28 pelajar alami gejala muntah usai konsumsi MBG.

  • Tim medis disiagakan di Puskesmas Manggopoh dan RSUD Lubuk Basung.

SuaraSumbar.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam, Sumatera Barat (Sumbar), menyiapkan lima unit mobil ambulans yang disiagakan di Puskesmas Manggopoh untuk mengantisipasi kebutuhan rujukan pasien.

Hal itu menyusul kasus keracunan MBG (Makanan Bergizi Gratis) yang dialami sejumlah pelajar, Rabu (1/10/2025).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Agam, Hendri Rusdian, mengatakan mobil ambulans tersebut berasal dari beberapa fasilitas kesehatan terdekat, yakni Puskesmas Lubuk Basung, Puskesmas Tiku, serta Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk Basung.

"Mobil ambulans ini kita siagakan di Puskesmas Manggopoh jika dibutuhkan untuk merujuk pasien yang perlu penanganan lebih lanjut ke RSUD Lubuk Basung," ujarnya.

Selain kendaraan, Pemkab Agam juga menurunkan tenaga medis di Puskesmas Manggopoh dan RSUD Lubuk Basung guna memberikan pelayanan optimal kepada para pasien.

"Kita menyiapkan mobil ambulans beserta tim medis dalam memberikan pelayanan maksimal kepada pasien," kata Hendri.

28 Pelajar Diduga Keracunan MBG

Data sementara mencatat ada 28 pelajar TK dan SD dari Nagari atau Desa Manggopoh serta Kampung Tangah, Kecamatan Lubuk Basung, yang diduga mengalami keracunan MBG setelah menyantap makanan bergizi gratis di sekolah mereka.

Gejala yang dialami siswa meliputi muntah-muntah sehingga orang tua segera membawa mereka ke Puskesmas Manggopoh. Setibanya di puskesmas, seluruh pelajar langsung mendapat perawatan medis intensif.

Hingga Rabu sore, sebanyak 22 pasien masih dirawat di Puskesmas Manggopoh, sementara enam lainnya dirawat di RSUD Lubuk Basung. Dari jumlah itu, tiga pelajar di Puskesmas Manggopoh sempat dirujuk ke rumah sakit karena memerlukan penanganan lebih lanjut.

"Ini data sementara dan berkemungkinan pasien bisa bertambah," kata Hendri.

Demi mengantisipasi perkembangan situasi, Pemkab Agam memastikan ketersediaan tim medis dan sarana penunjang tetap siaga.

Pemerintah daerah juga terus berkoordinasi dengan pihak sekolah serta fasilitas kesehatan terdekat untuk memastikan layanan cepat kepada para pasien.

Langkah siaga mobil ambulans dan tenaga medis ini menjadi upaya Pemkab Agam agar para pelajar yang mengalami keracunan MBG segera mendapatkan penanganan yang aman, cepat, dan terkoordinasi. (Antara)

Load More