- Raden Mas Panji Sosrokartono tercatat sebagai sarjana pertama Indonesia.
- Sosrokartono kuasai 37 bahasa, termasuk Eropa, Timur, dan daerah.
- Setelah 28 tahun di Eropa, ia kembali mengabdi Indonesia.
SuaraSumbar.id - Setiap 29 September, Indonesia memperingati Hari Sarjana Nasional. Peringatan ini pertama kali dicanangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2014 dan bertepatan dengan hari lahir sarjana pertama Indonesia, Raden Mas Panji Sosrokartono.
RM Panji Sosrokartono merupakan kakak kandung RA Kartini, tercatat sebagai sarjana pertama Indonesia setelah menempuh pendidikan di Polytechnische School, Belanda, pada jurusan Teknik Sipil tahun 1899.
Sosoknya dikenal bukan hanya cerdas, tetapi juga memiliki kepedulian tinggi pada dunia pendidikan.
Dalam laman resmi LLDikti7 Kemdikbud disebutkan, Sosrokartono merupakan seorang poliglot yang menguasai 17 bahasa asing. Keahliannya ini menjadikannya tokoh penting dalam lintasan sejarah akademik Indonesia. Pencapaian luar biasa tersebut menjadi tonggak lahirnya Hari Sarjana Nasional.
Tak berhenti di sana, menurut sumber lain, Sosrokartono sempat melanjutkan studi ke Universitas Leiden di jurusan Bahasa dan Kesusastraan Timur.
Dari sinilah wawasannya makin berkembang. Ia tidak hanya menguasai 17 bahasa asing, melainkan mendalami hingga 37 bahasa, terdiri dari 17 bahasa Eropa, 9 bahasa Timur, dan 11 bahasa daerah di Indonesia.
Keahliannya menguasai bahasa membuat sarjana pertama Indonesia ini dipercaya menjadi ahli bahasa di Liga Bangsa-Bangsa (LBB) serta bekerja sebagai wartawan yang meliput perundingan damai Perang Dunia I. Kiprah internasional itu menempatkan namanya sejajar dengan tokoh dunia.
Setelah 28 tahun bermukim di Eropa, Sosrokartono memutuskan kembali ke Tanah Air. Ia memilih tinggal di Bandung dan mendirikan balai pengobatan Darussalam.
Di masa ini, ia juga menekuni jalan spiritual dan mengajarkan ilmu catur murti, yakni ajaran penyatuan empat unsur dalam diri manusia dengan berlandaskan kebenaran.
Seperti halnya RA Kartini, Sosrokartono meninggalkan warisan pemikiran besar untuk bangsa. Ia menunjukkan bahwa ilmu dan pendidikan menjadi kunci penting bagi kemajuan Indonesia. Kehadirannya sebagai sarjana pertama Indonesia menjadi simbol pencapaian intelektual anak bangsa di kancah global.
Peringatan Hari Sarjana Nasional setiap 29 September bukan hanya mengenang jasa Sosrokartono, tetapi juga menjadi pengingat bahwa perjuangan pendidikan masih berlanjut hingga kini.
Generasi muda diharapkan meneladani semangat sarjana pertama Indonesia ini dengan terus belajar, berkarya, dan mengabdi kepada bangsa.
Berita Terkait
-
Tok! Lulusan SMA Tetap Bisa Jadi Presiden, MK Tolak Gugatan Syarat Capres-Cawapres Minimal Sarjana
-
Rektor UGM Blunder, Sebut Jokowi Punya Ijazah Sarjana Muda, Dokter Tifa Menantang: Coba Tunjukkan!
-
7 Profesi dengan Gaji Tinggi Tanpa Gelar Sarjana, Cuannya Gak Main-main!
-
MK Kubur Mimpi Capres Wajib S1: Apa Alasannya?
-
Dibongkar Mantan Rektor UGM, Jokowi Tak Pernah Lulus Jadi Sarjana
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Siapa Sarjana Pertama Indonesia? Ternyata Mampu Kuasai 37 Bahasa
-
Lowongan Kerja PLN Group 2025, Ini Daftar Lulusan D3 hingga S1 yang Dibutuhkan
-
CEK FAKTA: Najwa Shihab Jadi Menteri Pemberdayaan Perempuan, Benarkah?
-
Sertifikasi Tanah Ulayat di Sumbar, Ini Janji Wamen ATR/BPN
-
Erupsi Gunung Marapi Semburkan Abu Vulkanik 400 Meter, Ini Peringatan PVMBG