-
Chip e-KTP hanya simpan data, bukan lacak lokasi pengguna.
-
Hoaks: e-KTP tidak memiliki GPS untuk pantau pergerakan.
-
Data e-KTP terenkripsi, butuh alat pembaca khusus aksesnya.
SuaraSumbar.id - Beredar video bernarasi chip dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik atau e KTP bisa melacak keberadaan pemegang kartu identitas tersebut.
Video berdurasi 19 detik itu dibagikan pengguna Facebook pada September 2025. Berikut narasi yang beredar:
"BARU TAHU KALO SELAMA INI KITA SUDAH DIPASANG GPS BUAT MEMANTAU KEBERADAAN KITA. Jadi gerak-gerik kita gampang untuk dipantau,".
Dalam video tersebut, sang pemegang e-KTP terlihat menerawang kartu berwarna biru muda tersebut menggunakan cahaya dari ponsel.
Saat diterawang, chip berkuruan kecil tampak tersemat dalam e-KTP.
Lantas, benarkah chip dalam KTP elektronik dapat lacak lokasi?
Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta Antara, narasi tersebut tidak berdasar. Menurut Kepala Bidang Sistem Elektronika Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Mohammad Mustafa Sarinanto, pada 2021 lalu, chip e-KTP berbasis mikroprosesor dengan memori 8 kilobytes.
Chip tersebut memuat biodata pemegang e-KTP, termasuk tanda tangan digital, pasfoto, serta sidik jari. Untuk membaca data dalam chip ini, perlu bantuan alat pembaca kartu.
Sementara untuk sistem keamanan, chip ini menggunakan sistem pengelola kunci dengan cara kerja enkripsi.
Kemudian, menurut wikipedia, sistem enkripsi adalah proses teknis untuk mengubah data yang dapat dibaca menjadi kode rahasia menggunakan algoritma dan kunci khusus.
Tujuan utamanya adalah melindungi kerahasiaan dan integritas informasi dengan mencegah akses ilegal.
Dengan begitu, chip dalam e-KTP tidak dilengkapi kemampuan sebagai pengarah lokasi seperti Global Positioning System (GPS), karena hanya dapat dibaca dengan alat pembaca kartu serta datanya terlindungi dengan sistem enkripsi.
Kesimpulan
Narasi chip dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) bisa melacak lokasi penggunanya adalah berita bohong atau hoaks. Masyarakat diminta waspada dalam melihat dan membaca informasi yang beredar di media sosial.
Berita Terkait
-
Ribut- Ribut Paha vs Dada, Mana yang Lebih Sehat dan Enak Dimakan?
-
Viral! Pencuci Tray MBG Unboxing Gaji Pertama Sampai Terharu, Netizen: Lebih Besar dari Guru Honorer
-
Viral! 'Tepuk Sakinah' di KUA Bikin Bimbingan Pra-Nikah Jadi Lebih Asyik
-
6 Fakta Bloomberg New Economy, Panggung Baru Jokowi Bersama Para Pemimpin Top Dunia
-
Viral Didi Lionrich Nilai Jabatan Jokowi di Bloomberg Tak Penting: Cuma 2-3 Hari Doang
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
Terkini
-
CEK FAKTA: Chip KTP Elektronik Bisa Lacak Lokasi, Beredar di Medsos!
-
BKSDA Sumbar Ungkap Perdagangan Puluhan Kilogram Sisik Tenggiling, 3 Pelaku Ditangkap!
-
CEK FAKTA: Raffi Ahmad Dijemput Paksa KPK, Benarkah?
-
CEK FAKTA: Prabowo Pecat Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Benarkah?
-
8 Artis Sawer Orgen Tunggal di Agam Digelandang Satpol PP, Belasan Miras Disita!