SuaraSumbar.id - Nutrisi anak sangat krusial ketika mereka cacingan, terutama karena prevalensi cacingan di Indonesia masih tinggi dan berdampak pada status gizi anak.
Ahli Gizi Riwayat Anak rawat inap RSUPN Cipto Mangunkusumo Kiara, Ariek Ratnawati, menyatakan sejumlah kandungan zat gizi wajib dipenuhi agar kondisi kesehatannya kembali pulih.
Masalah prevalensi cacingan di Indonesia Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 menunjukkan prevalensi cacingan pada anak sekitar 3,3 persen.
Namun, dalam beberapa survei daerah prevalensinya jauh lebih tinggi, antara 20 sampai 30 persen pada anak usia sekolah.
“Cacing dapat menyebabkan gangguan penyerapan zat gizi. Beberapa jenis cacing dapat menyebabkan gangguan nafsu makan dan asupan gizi berkurang,” kata Ariek.
Anak yang cacingan sering mengalami malabsorpsi nutrisi, bahkan kehilangan zat besi dan protein bila infeksi berlangsung terus menerus.
Menurut Ariek, anak cacingan harus mendapat tambahan energi dan protein lebih, khususnya jika mengalami gizi kurang atau gizi buruk. Makanannya harus mengandung unsur karbohidrat, protein, vitamin, mineral dan serat, seperti sayur dan buah.
Makanan dan vitamin pendukung
Buah seperti wortel dan pepaya dianjurkan sebagai sumber serat dan antioksidan. Vitamin A juga penting; WHO merekomendasikan suplemen vitamin A dan obat cacing tertentu sebagai bagian dari pengendalian infeksi.
Metode memasak yang aman dan kebersihan lingkungan
Ariek menyarankan agar makanan dikukus atau direbus matang supaya tidak terjadi iritasi lambung dan mempercepat penyerapan.
Ia juga mengingatkan agar hindari makanan mentah atau setengah matang, serta menerapkan kebersihan: mencuci tangan sebelum makan, memotong kuku, mencuci buah dan sayur, dan memakai alas kaki di luar.
“Ada sebagian menyatakan delima dan bumbu kunyit sebagai anti inflamasi. Setelah pengobatan dapat diberikan makanan yang mengandung probiotik dan makanan yang menghidrasi tubuh seperti sup, kaldu,” kata dia.
Rehidrasi sangat penting karena diare atau disentri sering menyertai infeksi cacing yang dapat menurunkan asupan cairan dan gizi.
Untuk memperbaiki status gizi anak yang cacingan, diperlukan langkah terpadu: pemenuhan nutrisi seimbang (energi, protein, karbohidrat, vitamin, mineral, serat), vitamin A seperti yang direkomendasikan WHO, metode memasak matang, kebersihan lingkungan, serta pemberian probiotik dan rehidrasi pasca pengobatan.
Berita Terkait
-
Tersesat di Usia Muda, Mengurai Krisis Makna di Tengah Quarter Life Crisis
-
Inara Rusli Bongkar Aturan Ketat Co-parenting dengan Virgoun
-
Denada Ungkap Cibiran Terkeji Selama Berkarier di Dunia Hiburan, Singgung Soal Anak
-
Anak Menteri Keuangan Yudo Sadewa Kembali Bikin Geger: Kritik Pedas Orang Indonesia Mabok Agama
-
Gak Punya Otak! ASN di Pasuruan Berkali-kali Cabuli Keponakan, Modusnya Begini
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Benarkah Uang Pensiun Kena Pajak 25 Persen? Ini Penjelasannya
-
5 Desain Rumah 5x5 Minimalis, Solusi Hunian Modern di Lahan Sempit!
-
CEK FAKTA: Raja Yordania Ingatkan Prabowo Tak Kirim Pasukan ke Palestina, Benarkah?
-
Tere Liye "Labrak" Pemuja Gubernur Riau Abdul Wahid Kena OTT KPK: Berhentilah Jilati Pejabat, Tolol!
-
7 Desain Rumah 6x10 Paling Populer, Bikin Hunian Mungil Terlihat Mewah!