Riki Chandra
Rabu, 17 September 2025 | 16:04 WIB
Gunung Marapi Erupsi. [Dok. Antara]
Baca 10 detik
  • Gunung Marapi erupsi amplitudo 30,4 mm, status Level II.
  • PVMBG ingatkan potensi lahar dingin saat musim hujan.
  • Warga dilarang beraktivitas dalam radius tiga kilometer kawah.
[batas-kesimpulan]

SuaraSumbar.id - Aktivitas terbaru Gunung Marapi mengejutkan warga Sumatera Barat (Sumbar) saat erupsi kembali terjadi pukul 11.50 WIB, Rabu (17/9/2025).

Letusan terekam di Pos Gunung Api (PGA) dengan amplitudo maksimum 30,4 milimeter dan berlangsung sekitar 49 detik. Data ini menguatkan statusnya yang masih Level II Waspada.

“Erupsi pukul 11.50 WIB ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,4 milimeter serta berdurasi sekitar 49 detik,” ujar petugas PGA Gunung Marapi, Teguh Purnomo.

Dalam laporan resmi, pihak PGA menyebut bahwa kolom abu vulkanik tidak dapat diukur karena tertutup awan tebal. Gunung Marapi, yang memiliki tinggi ± 2.891 meter di atas permukaan laut (MDPL), tetap dalam status Level II atau Waspada.

Semua aktivitas dilarang dalam radius tiga kilometer dari Kawah Verbeek, sebagai pusat aktivitas gunung api tersebut.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyoroti potensi lahar dingin yang bisa mengancam masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai yang berhulu puncak gunung, terutama saat musim hujan.

Jika terjadi hujan abu, PVMBG menganjurkan warga menggunakan masker yang menutup hidung dan mulut untuk mencegah gangguan pernapasan.

Selain itu, PGA memperingatkan bahwa tumpukan material dari letusan bisa terbawa air hujan dan muncul sebagai aliran atau banjir lahar dingin, khususnya jika hujan deras mengguyur wilayah lereng dan aliran sungai.

Peristiwa serupa pernah terjadi pada 11 Mei 2024, yang menelan puluhan korban jiwa, sebagai pengingat nyata akan bahaya yang mungkin terjadi kembali.

Berdasarkan catatan media lokal hingga September 2025, Gunung Marapi sudah sering erupsi dalam beberapa bulan terakhir, dengan ketinggian kolom abu vulkanik yang pernah mencapai 1.600 meter di atas puncaknya.

Aktivitas vulkanik yang tinggi dan banjir lahar dingin sebelumnya telah menyebabkan kerusakan pada rumah-rumah warga dan korban jiwa di Kabupaten Agam dan Tanah Datar.

Pemerintah dan PVMBG terus memperingatkan agar masyarakat tak mendekati radius tiga kilometer dari kawah pusat Gunung Marapi dan memperkuat persiapan menghadapi hujan deras, terutama di daerah aliran sungai yang berhulu gunung.

Dengan terjadinya erupsi terbaru Gunung Marapi yang menghasilkan amplitudo maksimum 30,4 milimeter, status Level II Waspada tetap berlaku. Masyarakat di sekitar gunung wajib memperhatikan instruksi resmi, tidak memasuki radius tiga kilometer dari Kawah Verbeek, serta siap menghadapi potensi lahar dingin dan hujan abu.

Warga diimbau memakai masker jika abu menyebar, terutama saat hujan. Ancaman ini bukan sekadar kemungkinan, melainkan realita yang pernah membawa korban pada 11 Mei 2024, sehingga kehati-hatian menjadi sangat penting. (Antara)

Load More