SuaraSumbar.id - Nasib tragis menimpa seorang warga Tangerang. Dia terseret ombak saat berkunjung ke Pantai Pasia Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) dua hari lalu.
Korban bernama Thiong May Cay Pakpahan (25), akhirnya ditemukan oleh Tim SAR Padang dalam kondisi meninggal dunia, setelah dua hari dinyatakan hilang.
"Korban kita temukan sekitar delapan kilometer dari bibir pantai," kata Komandan Regu Lapangan Kantor SAR Padang Kelas A, Riko Likardo, Selasa (5/8/2025).
Korban pertama kali dilaporkan hilang pada Senin (4/8/2025), setelah sehari sebelumnya pergi ke pantai sekitar pukul 21.00 WIB.
Keesokan paginya, seorang warga menemukan sepeda motor, sandal jepit, dan telepon genggam yang diduga milik korban di tepi pantai. Dugaan sementara, korban terseret arus laut yang cukup kuat di kawasan tersebut.
Pencarian dilakukan sejak Senin siang hingga sore hari, namun belum membuahkan hasil. Setelah laporan diterima, Kantor SAR Kelas A Padang menggelar operasi pencarian besar-besaran sejak pagi hari.
“Misi pencarian hari ini kita mulai pukul 08.00 WIB dan berhasil menemukan korban pukul 10.25 WIB sekitar 4,32 nautical mile dari lokasi pencarian,” ungkap Riko.
Setelah berhasil dievakuasi, jenazah korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Padang untuk proses identifikasi dan penanganan lebih lanjut.
Operasi SAR ini melibatkan enam personel SAR, enam anggota kepolisian, lima relawan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Padang, lima personel dari Dinas Pemadam Kebakaran Padang, tiga petugas Padang Baywatch, serta 20 warga sekitar.
Kawasan Pantai Pasia Nan Tigo dikenal memiliki ombak cukup kuat terutama saat malam hari. Pada musim angin seperti sekarang, potensi bahaya semakin tinggi.
Berdasarkan catatan Basarnas, kejadian wisatawan terseret ombak di wilayah pantai barat Sumatera meningkat dalam dua bulan terakhir. Karena itu, masyarakat dan wisatawan diimbau meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di tepi pantai. (Antara)
Berita Terkait
-
Target Ambisius KKP: Bangun 1000 Kampung Nelayan Merah Putih Hingga 2026, Apa Dampaknya?
-
7 Fakta Tragedi Bulan Madu Maut di Solok, Benda Ini Diduga Jadi Penyebabnya
-
Sebabkan Kematian Pasangan Baru di Solok, Bagaimana Water Heater Mengeluarkan Gas Beracun?
-
Ratusan Siswa di Agam Keracunan MBG, Pemkab Tetapkan KLB
-
Peringatan 16 tahun Gempa Padang
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Benarkah Otak Lelah Bisa Simpan Memori Lebih Baik? Ini Penjelasannya
-
15 Personel Polri Terdampak Putusan MK yang Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Mayoritas Jenderal
-
Polisi Bukittinggi Ringkus Pengirim Kerupuk Sanjai Berisi Sabu, Modusnya Terungkap dalam 12 Jam
-
CEK FAKTA: Menkeu Purbaya Jebloskan Luhut ke Penjara, Benarkah?
-
Semen Padang FC Harus Bangkit Demi Keluar dari Zona Degradasi, Ini Pesan Dejan Antonic