SuaraSumbar.id - Kuota sekolah negeri yang terbatas pada tahun ajaran baru 2025-2026 memicu persoalan serius di Sumatera Barat (Sumbar).
Setelah terjadinya penyegelan SMA Negeri 5 Kota Bukittinggi dan SMP Negeri 34 Kota Padang, Ombudsman Sumbar mendesak pemerintah untuk segera turun tangan melalui pemberian subsidi untuk sekolah swasta.
"Pemerintah bisa memberikan semacam bantuan insentif kepada sekolah swasta agar beban sekolah negeri bisa teratasi," ujar Kepala Ombudsman Perwakilan Sumbar, Adel Wahidi, Rabu (16/7/2025).
Adel menilai, penyegelan yang terjadi saat masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) adalah bukti dari ketimpangan daya tampung antara sekolah negeri dan jumlah lulusan SMP sederajat.
Ia menekankan bahwa langkah nyata harus segera dilakukan agar pemerataan akses pendidikan dapat terwujud secara adil.
Menurut catatan Ombudsman, saat ini terdapat sekitar 170 anak di Kota Bukittinggi yang belum memperoleh sekolah akibat keterbatasan kuota. Kondisi ini memunculkan reaksi dari masyarakat yang merasa kecewa, karena jarak domisili anak-anak mereka sangat dekat dengan sekolah, namun tetap tidak diterima.
"Masalah dasar terjadinya penyegelan sekolah ini karena daya tampung SMA negeri itu tidak sebanding dengan jumlah lulusan SMP sederajat," tegas Adel.
Sebagai solusi jangka pendek, Ombudsman juga menyarankan agar pemerintah menyediakan transportasi gratis pelajar bagi siswa yang harus bersekolah jauh dari tempat tinggalnya. Hal ini penting agar akses ke sekolah swasta maupun negeri yang masih memiliki daya tampung tetap bisa diakses dengan layak.
Ombudsman mengingatkan, jika masalah ini tidak diselesaikan secara menyeluruh, maka potensi penyegelan sekolah negeri akan terus berulang setiap tahun, mengancam hak anak atas pendidikan yang dijamin dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Pemerintah daerah, khususnya Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar, didorong agar lebih responsif dalam menghadapi isu ini. Perlu ada strategi jangka panjang untuk memperkuat kapasitas pendidikan di Sumatera Barat, termasuk melalui kemitraan dengan sektor pendidikan swasta. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Persija Kirim Pesan Kemanusiaan ke Sumbar Jelang Duel Kontra Semen Padang
-
Prabowo Kembali Tinjau Lokasi Banjir dan Longsor di Sumatera Barat
-
Pascabanjir di Padang, Penyintas Mulai Terserang ISPA dan Penyakit Kulit
-
Puncak Musim Hujan Masih Berlangsung, Gubernur Sumbar Imbau Warga Waspadai Bencana Susulan
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
KLH Segel 5 Tambang di Sumbar, Diduga Picu Banjir DAS Batang Kuranji Padang
-
72 Korban Bencana Hidrometeorologi di Agam Belum Ditemukan, Pencarian Dikebut Pakai Alat Berat
-
Parah! Kematian Ikan Danau Maninjau Tembus 1.428 Ton, Petani Merugi Rp 32,86 Miliar
-
Danantara dan BP BUMN Konsolidasikan 1.000 Relawan BUMN di Sumatra, Dukung Pemulihan Warga Terdampak
-
BRI Terjunkan Berbagai Bantuan kepada Masyarakat Terdampak Bencana di Sumatera