SuaraSumbar.id - Seorang lansia hilang di Agam dilaporkan hilang saat memanen manggis di kebunnya, di kawasan Nagari Kamang Mudiak, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar).
Lansia perempuan itu bernama Nirwati (70). Dia dilaporkan hilang saat sedang berada di kebun bersama anaknya pada Minggu (15/6/2025).
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Ichwan Pertama Danda, mengatakan bahwa pihaknya langsung mengerahkan tim gabungan untuk melakukan pencarian. Upaya tersebut dilakukan dengan menyusuri kebun tempat terakhir korban terlihat.
“Tim pencari lansia hilang di Agam berasal dari berbagai unsur, yakni BPBD, pemerintah kecamatan, pemerintah nagari, relawan ORARI Bukittinggi, serta masyarakat sekitar,” kata Ichwan, dikutip dari Antara, Senin (16/6/2025).
Pencarian dilakukan sejak laporan masuk pada Minggu siang. Namun, hingga malam hari, tim belum menemukan keberadaan Nirwati. Proses pencarian kemudian dilanjutkan kembali keesokan harinya.
“Kami lanjutkan pencarian hari ini (Senin), dan semoga korban bisa segera ditemukan dalam keadaan selamat,” ujar Ichwan.
Menurut keterangan pihak keluarga, Nirwati awalnya pergi ke kebun bersama anaknya sekitar pukul 10.00 WIB untuk memanen manggis.
Saat itu, anak korban sibuk memanen dan tidak menyadari bahwa ibunya sudah tidak berada di dekatnya.
Setelah selesai memanen, anak korban hendak mengumpulkan hasil panen, namun ibunya sudah tidak tampak di lokasi.
Ia kemudian mencari di sekitar kebun sambil memanggil sang ibu, namun tak kunjung ditemukan.
Berpikir bahwa Nirwati sudah pulang terlebih dahulu untuk shalat Zuhur, sang anak kemudian kembali ke rumah.
Namun sesampainya di rumah, korban tidak ada, hingga akhirnya keluarga melapor ke warga dan aparat setempat.
Medan perbukitan dan lebatnya vegetasi kebun manggis menjadi salah satu tantangan dalam operasi pencarian.
Ditambah lagi dengan faktor usia korban yang sudah lanjut dan kemungkinan tidak membawa alat komunikasi.
“Medan pencarian cukup sulit, banyak semak dan pohon besar. Selain itu, kondisi korban yang sudah lansia membuat proses pencarian jadi makin mendesak,” ujar salah satu warga yang ikut membantu pencarian.
Berita Terkait
-
Ratusan Rumah Luluh Lantak, Pemkab Agam Membutuhkan 525 Huntara Bagi Korban Banjir
-
5 Mobil Listrik Paling Nyaman dan Aman untuk Pengemudi Lansia, dari City Car hingga SUV
-
5 Rekomendasi Sepatu Lokal untuk Jalan Kaki Lansia, Empuk dan Ringan
-
Kisah Pria Sampai Sewa Alat Berat Sendiri, Demi Temukan Jasad Ibu yang Tertimbun Longsor di Agam
-
Cara Daftar Diskon Tiket Kereta Api untuk Lansia, Lebih Hemat Potongan 20 Persen
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Gubernur Sumbar Desak Daerah Terdampak Bencana Segera Siapkan Lahan Huntara, Lokasi Harus Aman!
-
Korban Banjir Bandang di Agam Butuh 525 Huntara, Tersebar di 7 Kecamatan
-
Pembangunan 200 Unit Huntara Padang Pariaman Dimulai, Menko PMK: Ini Wujud Kehadiran Negara!
-
Soroti Krisis Nilai, Dinas Kebudayaan Sumbar Terus Perkuat Pelestarian Adat Minangkabau
-
Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik Masuk Tahap Konstruksi, Ini Kata Gubernur Sumbar