Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Selasa, 27 Mei 2025 | 19:16 WIB
Foto udara Jalan Tol Padang-Sicincin, Sumatera Barat (Sumbar). [Dok. Antara/Humas Hutama Karya]

Rest area bertipe A ini dirancang dengan fasilitas lengkap, termasuk masjid, toilet umum, klinik, bengkel, SPBU, kantor pengelola, bangunan pengolahan limbah, pujasera dengan kapasitas 16 tenant UMKM, serta minimarket.

“Rest area ini menjadi titik strategis untuk mempromosikan kuliner khas Minang dan budaya lokal kepada para pengendara,” ujar Aditya.

Pihaknya juga menargetkan agar lokasi ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar Kota Padang dan Sicincin, Padang Pariaman.

Demi kenyamanan pengguna, area parkir di jalur A dirancang menampung hingga 211 kendaraan golongan I serta 55 kendaraan golongan II hingga V.

Sementara jalur B menyediakan ruang untuk 210 kendaraan golongan I dan 59 kendaraan golongan II hingga V.

Dalam pembangunannya, HKI menggunakan teknologi Building Information Modeling (BIM) untuk memastikan akurasi dan efisiensi konstruksi.

Dari sisi desain, rest area ini mengusung arsitektur neo-vernacular Minangkabau, menggabungkan unsur budaya lokal dengan material modern. Ornamen seperti mahkota, dada kelelawar, sirip ikan, dan ukiran Minang diproduksi langsung oleh perajin lokal.

“HKI tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga menghidupkan kembali warisan budaya,” tambah Aditya.

Dengan pengoperasian Jalan Tol Padang–Sicincin yang bebas tarif dan pembangunan rest area yang mendukung UMKM serta kenyamanan pengendara, Sumatera Barat kini semakin siap menyambut lonjakan mobilitas saat libur panjang dan Idul Adha.

Kehadiran jalur tol ini tidak hanya mempercepat akses antarkota, tetapi juga berpotensi memperkuat konektivitas ekonomi dan pariwisata daerah. (Antara)

Load More