Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Rabu, 07 Mei 2025 | 17:29 WIB
Kondisi Bus ALS terguling di Padang Panjang. [Dok. Antara]

Pemerintah juga telah mendirikan posko anti-mortem untuk memfasilitasi proses identifikasi jenazah korban.

Di sisi lain, tim trauma healing dari Polda Sumbar juga diturunkan guna memberikan pendampingan psikologis kepada para korban selamat yang mengalami trauma akibat kejadian tersebut.

Korban luka-luka kini tengah mendapatkan perawatan intensif di beberapa rumah sakit di Padang Panjang dan sekitarnya.

Beberapa korban dilaporkan dalam kondisi kritis dan membutuhkan penanganan lanjutan. Barang bukti dari lokasi kecelakaan, termasuk kendaraan yang terguling dan rekaman kamera pengawas, telah diamankan untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut.

Baca Juga: 12 Korban Tewas Kecelakaan Bus ALS di Padang Panjang Teridentifikasi, Jenazah Dipulangkan ke Medan!

Menurut catatan KNKT, kecelakaan yang melibatkan bus di wilayah Sumatera Barat masih tergolong tinggi, terutama di rute-rute ekstrem seperti jalur yang melintasi Padang Panjang. Hal ini kerap dipicu oleh faktor teknis kendaraan, human error, dan lemahnya pengawasan terhadap izin operasi armada.

Tragedi ini pun menjadi pengingat keras bagi semua pihak akan pentingnya izin operasional dan kelayakan teknis kendaraan sebagai syarat utama dalam menjalankan angkutan umum.

Bus ALS yang terguling menjadi contoh nyata bahwa kelalaian administratif dapat berdampak fatal terhadap keselamatan penumpang.

Polda Sumbar menegaskan bahwa penyelidikan akan terus dikembangkan, termasuk memeriksa perusahaan operator bus serta menelusuri apakah ada unsur kelalaian atau pelanggaran hukum lainnya. Penindakan tegas akan diberikan terhadap pihak yang terbukti lalai.

"Kami tidak akan ragu untuk menindak tegas pihak manapun yang bertanggung jawab, demi mencegah kejadian serupa terulang," tegas AKBP Reza. (Antara)

Baca Juga: Tragedi Bus ALS Padang di Panjang Tewaskan 12 Orang, Gubernur Sumbar Berduka: Perketat Pengawasan!

Load More