Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Senin, 24 Maret 2025 | 20:29 WIB
Desain rencana pembangunan flyover Sitinjau Lauik yang menghubungkan Kota Padang dengan Solok, Provinsi Sumatera Barat. [Dok. Antara]

Secara keseluruhan, HKI menargetkan pembebasan lahan tuntas pada Juni 2025. Ini mencakup baik lahan kawasan hutan yang dipinjam pakai maupun lahan milik masyarakat yang harus diganti.

"Proses penggantian lahan milik masyarakat juga sedang berjalan," ungkapnya.

Saat ini, HKI telah memulai pekerjaan pada beberapa titik yang telah selesai pembebasan lahannya, termasuk lahan milik negara.

Terpisah, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade, yang bermitra dengan Kementerian BUMN, memastikan proyek Jalan Layang Sitinjau Lauik tetap berjalan dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

"Pemerintah akan mencicil pembayaran kepada Hutama Karya selama 10 tahun ke depan. Skema ini menjadi solusi agar pembangunan strategis di daerah tetap berjalan di tengah kebijakan efisiensi anggaran pemerintah pusat," ujar Andre Rosiade.

Kebut Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik

Pengerjaan tahap pertama Flyover Sitinjau Lauik yang menghubungkan Padang-Solok dijadwalkan dimulai pada Maret 2025. Proyek ini dipercepat guna meningkatkan keselamatan dan kelancaran lalu lintas di jalur nasional yang dikenal ekstrem serta rawan kecelakaan.

"Paling cepat pengerjaan akan dimulai setelah kontrak ditandatangani, sekitar Maret 2025," ujar Direktur Operasi III PT Hutama Karya, Koentjoro, Kamis (16/1/2025).

Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik rencananya akan diawali dengan prosesi peletakan batu pertama sebelum Idul Fitri 2025.

Presiden Prabowo Subianto bersama Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, dijadwalkan hadir dalam acara tersebut.

Load More