SuaraSumbar.id - Jamaah Tarekat Naqsabandiyah di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), memulai ibadah puasa Ramadan 1446 Hijriah lebih awal dibandingkan Muhammadiyah dan pemerintah. Mereka telah menetapkan awal puasa pada Kamis, 27 Februari 2025, berdasarkan hasil musyawarah para ulama tarekat.
Pengurus sekaligus Imam Surau Baru Kota Padang, Zahar mengatakan, keputusan 1 Ramadan telah ditetapkan sejak dua bulan lalu. Menurutnya, penentuan awal Ramadan dilakukan dengan metode hisab, ru'yah, dalil, ijma, dan qiyas yang menjadi dasar keyakinan jemaah Naqsabandiyah.
"Kami akan memulai puasa pada hari Kamis, dan pada Rabu malam akan melaksanakan salat tarawih pertama di Surau Baru," ujar Zahar, Jumat (28/2/2025).
Surau Baru yang berlokasi di Kelurahan Cupak Tangah, Kecamatan Pauh, menjadi salah satu pusat utama bagi jemaah Naqsabandiyah di Padang. Surau ini memiliki sejarah panjang, didirikan oleh Syekh Muhammad Thaib pada tahun 1910, dan menjadi salah satu tempat ibadah tertua bagi tarekat tersebut.
Zahar menegaskan bahwa keputusan memulai Ramadan lebih awal bukanlah hal yang baru bagi mereka. Setiap tahun, jemaah Naqsabandiyah menggunakan metode yang telah diwariskan secara turun-temurun untuk menentukan awal puasa.
"Ini adalah keyakinan yang telah kami pegang selama bertahun-tahun, jadi tidak ada masalah meskipun berbeda dengan penetapan pemerintah," katanya.
Lebih lanjut, Zahar menyebut bahwa jemaah Naqsabandiyah akan menjalankan ibadah puasa selama 30 hari penuh, sebagaimana yang telah mereka lakukan setiap tahunnya.
“Puasa tahun ini akan berlangsung selama 30 hari, sebagaimana yang biasa kami jalankan,” tambahnya.
Selain di Padang, jemaah Naqsabandiyah di daerah lain seperti Kabupaten Solok dan Pesisir Selatan juga akan memulai puasa pada Kamis, 27 Februari 2025.
Di sisi lain, pemerintah Indonesia baru akan melakukan pemantauan hilal atau rukyatulhilal pada 28 Februari 2025 untuk menentukan awal Ramadan secara resmi.
Sementara itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa Ramadan 1446 Hijriah pada Sabtu, 1 Maret 2025, menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal.
Dengan adanya perbedaan ini, jemaah Naqsabandiyah dipastikan akan lebih dahulu merayakan Idul Fitri dibandingkan sebagian besar umat Islam di Indonesia.
Meski demikian, Zahar menekankan bahwa perbedaan ini bukanlah sebuah persoalan. Baginya, setiap kelompok memiliki metode dan keyakinan masing-masing dalam menentukan awal Ramadan.
“Yang terpenting adalah melaksanakan ibadah dengan penuh keikhlasan dan ketulusan,” tutupnya.
Kontributor : B Rahmat
Berita Terkait
-
Reaksi Menteri HAM Natalius Pigai Soal Perusakan Rumah Doa Kristen di Padang: Tim Sudah Turun!
-
Apa Agama Sarwendah? Bagi-bagi Sajadah dan Sarung Saat Ramadan 2025
-
Cara Bayar Zakat Fitrah Ramadan 2025, Lengkap dengan Niat, Doa dan Waktu Terbaik Membayarnya
-
Jelajah Cirebon Sambil Ngabuburit: 10 Destinasi Wajib Kunjungi Saat Ramadan!
-
Asuransi Jasindo Berkontribusi dalam Sobat Aksi Ramadan 2025
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Gubernur Sumbar Desak Daerah Terdampak Bencana Segera Siapkan Lahan Huntara, Lokasi Harus Aman!
-
Korban Banjir Bandang di Agam Butuh 525 Huntara, Tersebar di 7 Kecamatan
-
Pembangunan 200 Unit Huntara Padang Pariaman Dimulai, Menko PMK: Ini Wujud Kehadiran Negara!
-
Soroti Krisis Nilai, Dinas Kebudayaan Sumbar Terus Perkuat Pelestarian Adat Minangkabau
-
Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik Masuk Tahap Konstruksi, Ini Kata Gubernur Sumbar