Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Sabtu, 22 Februari 2025 | 21:02 WIB
Alex Indra Lukman saat meninjau lokasi sawah pokok murah. [Dok. Istimewa]

SuaraSumbar.id - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman, mengajak kader Aisyiah Sumatera Barat (Sumbar), untuk mendalami teknik bertanam padi dengan metode Sawah Pokok Murah (SPM). Metode ini dinilai mampu menekan biaya produksi secara signifikan dan mendukung program ketahanan pangan nasional.

Menurut Alex, metode Sawah Pokok Murah pertama kali diperkenalkan oleh mantan Kadis Pertanian Sumbar, Ir. Djoni. Saat ini, demplot percontohannya telah tersebar di hampir seluruh kabupaten dan kota di Ranah Minang.

“Kaum perempuan, khususnya kader Aisyiah Sumbar, bisa mengambil peran dalam menciptakan ketahanan pangan, sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Penerapan metode bertanam padi dengan pola Sawah Pokok Murah penting dipelajari karena dapat menekan biaya produksi secara drastis,” ujar Alex dalam dialog bersama kader Aisyiah se-Sumbar di Convention Hall Prof Ahmad Syafi’i Maarif, Kampus UMSB Padang, Sabtu (22/2/2025).

Alex menjelaskan, prinsip dasar SPM adalah mengembalikan unsur hara ke alam, sehingga tanaman lebih sehat dan minim bahan kimia. Dengan demikian, hasil panen tetap berkualitas tinggi tanpa bergantung pada mekanisasi pertanian atau pupuk kimia.

“Dari segi produksi, metode ini mampu menghasilkan panen yang tidak kalah dibandingkan dengan sistem pertanian modern yang menggunakan pupuk kimia. Baik dalam hal kualitas maupun kuantitasnya,” kata Alex didampingi Anggota Fraksi PDIP DPRD Sumbar, Sutan Varel Oriano, serta Wakil Ketua Bidang Ekonomi PW Muhammadiyah Sumbar, Yosmeri Yusuf.

Ketua PWA Sumbar periode 2022-2027, Syur’aini mengatakan, organisasi yang telah berdiri sejak 27 Rajab 1335 H atau 19 Mei 1917 ini memang memiliki lembaga yang berkaitan dengan pertanian. Mereka pun menyambut baik ajakan tersebut.

“Ajakan dari Pak Haji Alex ini akan kami bahas lebih lanjut bersama pengurus lainnya. Sebab, ketahanan pangan harus dimulai dari skala rumah tangga,” ujar Syur’aini.

Load More