SuaraSumbar.id - Efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah pusat harus mempertimbangkan kondisi masing-masing daerah agar tidak terjadi ketimpangan pembangunan. Hal ini disampaikan oleh pakar kebijakan publik dari Universitas Andalas (Unand), Aidinil Zetra.
Menurutnya, setiap daerah memiliki kapasitas berbeda dalam mengelola pembangunan. "Pemerintah pusat maupun provinsi harus memperhatikan daerah dengan otonomi asimetris, karena setiap wilayah memiliki kemampuan yang tidak sama," ujar Aidinil Zetra, Rabu (12/2/2025).
Pernyataan tersebut merespons Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025. Kebijakan ini diperkirakan berdampak langsung pada daerah yang baru saja lepas dari status tertinggal, termasuk Kabupaten Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat.
Menurut Aidinil, 38 provinsi serta 514 kabupaten dan kota di Indonesia memiliki kapasitas pembangunan yang berbeda. Di Sumatera Barat, misalnya, kemampuan Kabupaten Kepulauan Mentawai tidak bisa disamakan dengan Kota Padang atau daerah lain yang lebih maju dalam aspek infrastruktur dan ekonomi.
Terlebih lagi, Kepulauan Mentawai baru saja keluar dari status daerah tertinggal berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI Nomor 490 Tahun 2024.
Aidinil mengatakan, daerah tersebut masih sangat bergantung pada bantuan pemerintah pusat untuk melanjutkan program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.
"Kabupaten Kepulauan Mentawai selama ini mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat. Jika dana tersebut dihentikan, maka akan berdampak langsung terhadap pembangunan di Bumi Sikerei," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumatera Barat, Medi Iswandi, mengatakan bahwa pengurangan dana transfer dari pusat akan berdampak secara merata ke semua daerah di Sumbar.
Namun, untuk Kabupaten Kepulauan Mentawai yang selama ini mendapat banyak program dari kementerian dan lembaga, belum dapat dipastikan program mana saja yang akan terdampak.
"Kami masih menunggu kepastian terkait program-program kementerian atau lembaga yang akan terkena dampak kebijakan ini," ujar Medi.
Saat ini, pembahasan mengenai efisiensi anggaran masih berlangsung di tingkat kementerian dan lembaga terkait. Pemerintah daerah berharap ada kebijakan khusus agar daerah yang baru saja lepas dari status tertinggal tidak mengalami perlambatan pembangunan akibat kebijakan ini. (antara)
Berita Terkait
-
Cak Imin: Efisiensi Anggaran di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo Berdampak Luar Biasa
-
Pemprov DKI Efisiensi Anggaran Terkait Pemotongan TKD, PSI Wanti-wanti: KJP dan Transportasi Jangan
-
18 Gubernur Protes TKD Dipangkas, Mendagri Tito: Faktanya Banyak Pemborosan!
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
PHRI: Okupansi Hotel Merosot, Terhentinya Proyek IKN Buat Kaltim Paling Terdampak
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Heboh! 5 Link ShopeePay Gratis Tersebar, Kesempatan Dapat Rp2,5 Juta Cuma Sekali Klik
-
Ibu Muda Buang Bayinya yang Terpotong 3 Bagian di Bukittinggi Ditangkap
-
Resep Perkedel Jagung Renyah, Gurih, Camilan Simpel Favorit Keluarga!
-
Resep Sambel Tempe Kemangi: Pedas dan Bikin Nambah Nasi Terus!
-
Bayi Diduga Baru Lahir Ditemukan di Bukittinggi, Kondisi Terpotong-potong