SuaraSumbar.id - Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sumatera Barat (Sumbar) berkomitmen mempercepat penyaluran dana desa senilai Rp1,054 triliun bagi 1.035 nagari atau desa di Ranah Minang pada 2025.
Langkah ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Sumbar.
"Kami ingin memastikan percepatan penyaluran dana desa agar manfaatnya dapat segera dirasakan masyarakat," kata Kepala DJPb Sumbar, Syukriah, Senin (27/1/2025).
Syukriah menjelaskan, penyaluran tahap pertama paling lambat akan dicairkan pada Juni 2025. Namun, pihaknya akan berupaya agar transfer dana desa ini dapat dilakukan lebih awal, mengacu pada pengalaman tahun-tahun sebelumnya di mana pencairan sudah dimulai pada April atau Mei.
Percepatan penyaluran ini sejalan dengan program Astacita Presiden Prabowo Subianto, khususnya poin kedua dan keenam, yang fokus pada pengentasan kemiskinan dan pengurangan kesenjangan wilayah.
DJPb Sumbar melibatkan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) dalam pelaksanaan teknis penyaluran dana desa. Untuk mengatasi kendala, Kanwil DJPb Sumbar akan mengadakan pertemuan dengan wali nagari (kepala desa) pada Februari 2025 guna mengidentifikasi hambatan utama, terutama terkait pemenuhan syarat administrasi.
"Dari evaluasi sebelumnya, kendala terbesar adalah penerbitan peraturan nagari yang menjadi syarat utama pencairan dana desa. Dengan komunikasi yang lebih intensif, kami berharap hambatan ini bisa segera teratasi," ujar Syukriah.
Pihaknya juga terus bersinergi dengan pemerintah daerah, nagari, dan pihak terkait untuk memastikan pengelolaan dana desa berjalan efektif dan tepat waktu.
Dorong Pembangunan Nagari
Sebagai perwakilan Kementerian Keuangan di daerah, DJPb Sumbar berharap percepatan penyaluran dana desa ini mampu mendukung pembangunan di nagari-nagari Sumatera Barat. Selain itu, langkah ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta mempercepat pemerataan pembangunan wilayah.
"Kami berkomitmen agar manfaat dana desa ini benar-benar dirasakan langsung oleh masyarakat dan memberikan dampak positif bagi pembangunan," tutup Syukriah. (antara)
Berita Terkait
-
Koperasi Desa 'Merah Putih': Dana Triliunan, Bau Korupsi, dan Intervensi Politik?
-
Merancang Dana Desa Untuk Mitigasi Bencana hingga Perubahan Iklim
-
Bukan PKH dan BPNT Tahap 2, Ini Daftar 3 Bansos Cair 26 Mei 2025!
-
Tujuh Menteri Dipanggil Prabowo! Ada Apa dengan Koperasi Desa Merah Putih?
-
Ada Wacana Pemerintah Mau Alihkan Dana Desa untuk Bentuk KopDes Merah Putih
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
Pilihan
-
Update Market Value Pemain Timnas Indonesia H-1 Lawan Jepang, Siapa Melonjak?
-
7 Rekomendasi HP Murah dari Merek Underrated: RAM hingga 12 GB, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
9 Mobil Bekas Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta: Nyaman, Siap Angkut Banyak Keluarga
-
5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
-
6 Skincare Aman untuk Anak Sekolahan, Harga Mulai Rp2 Ribuan Bikin Cantik Menawan
Terkini
-
Belasan Anggota Geng Motor Pelaku Pengeroyokan-Pembakaran Ditangkap
-
Tradisi 'Manampuang', Berbagi Daging Kurban Tanpa Kupon di Agam Sumbar
-
Penyembelihan Sapi Betina Produktif untuk Kurban di Padang Pariaman Digagalkan
-
Tragedi Idul Adha: Jafar Meninggal Usai Ditendang Sapi Kurban
-
Pemkab Padang Pariaman: 1.500 Hewan Kurban Dipotong pada Idul Adha 1446 H