SuaraSumbar.id - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) memperketat pengawasan lalu lintas ternak dari luar provinsi untuk mengantisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Langkah ini dilakukan menyusul meningkatnya jumlah kasus PMK yang menyerang hewan ternak di daerah tersebut.
"Untuk mencegah penyebaran PMK, kami memperketat pengawasan lalu lintas ternak yang masuk ke Sumbar," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Sumbar, Muhammad Kamil, Rabu (21/1/2025).
Sejak 1 November 2024 hingga 12 Januari 2025, terdata sebanyak 103 kasus PMK dengan 770 ternak teridentifikasi sakit. Pengetatan ini termasuk langkah penghentian distribusi sapi, kerbau, hingga babi ke Kabupaten Kepulauan Mentawai, yang sebelumnya diberlakukan sejak Mei 2022 hingga menjelang Hari Raya Idul Adha 2024.
Menurut Muhammad Kamil, setelah terbitnya aturan baru, DPKH Sumbar kembali mengizinkan distribusi ternak ke Mentawai dengan pengawasan yang lebih ketat.
Setiap ternak yang akan dikirim harus melewati serangkaian prosedur, termasuk uji laboratorium, vaksinasi, pemeriksaan titer antibodi, dan isolasi selama tujuh hari.
"Selama pemberhentian sementara, tidak ada laporan PMK di Kabupaten Kepulauan Mentawai yang ditetapkan sebagai zona hijau. Itu menunjukkan bahwa langkah ini efektif untuk pencegahan," jelasnya.
Sejak kasus PMK pertama ditemukan di Sumbar, sumber utamanya berasal dari ternak yang dibawa dari luar provinsi, yang kemudian menular ke sapi lokal. Untuk itu, masyarakat dan pemilik ternak diminta untuk lebih waspada.
"Kami mengimbau masyarakat untuk secara mandiri melakukan vaksinasi pada sapi, terutama yang berasal dari luar provinsi. Ini sangat penting untuk memutus penyebaran virus Aphthovirus, penyebab PMK," tegas Kamil.
Pemerintah juga mengingatkan peternak untuk menempatkan hewan di kandang dan menghindari pelepasan liar guna mengurangi risiko penularan. Selain itu, penerapan biosekuriti di lingkungan peternakan menjadi salah satu langkah yang terus digalakkan. (antara)
Berita Terkait
-
Bolehkah Konsumsi Daging Sapi dan Kerbau yang Terpapar Virus PMK? Ini Penjelasannya
-
Wiku: Dalam Tiga Minggu Terakhir Virus PMK Terkendali
-
Kemenag Sarankan Sembelih Hewan Kurban di Rumah Potong Hewan Saat Idul Adha
-
Wawancara Spesial Emil Dardak: Dari PMK, HolyWings hingga Musik Jazz
-
Wabah PMK Makin Marak, Kementan Mulai Program Vaksinasi Hewan Mulai Besok
Terpopuler
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- Innalillahi Selamat Tinggal Selamanya Djadjang Nurdjaman Sampaikan Kabar Duka dari Persib
- Jabat Tangan Erick Thohir dengan Bos Baru Shin Tae-yong, Ada Apa?
- 8 HP Samsung Siap Kantongi One UI 7 Berbasis Android 15, Langsung Update Bulan Ini!
Pilihan
-
Semua Maskapai China Stop Beli Pesawat Boeing Imbas Perang Dagang dengan AS
-
Dear Pak Prabowo! Orang RI Kini Cemas, Mau Belanja Kudu Mikir 1.000 Kali
-
Weton Rabu Pon Menurut Primbon Jawa: Karakter, Pantangan, dan Tips Menghindari Kesialan
-
Kiper Berdarah Belanda Klarifikasi Soal Patrick Kluivert: Fokus Pekerjaan Sendiri
-
Harga Emas Antam Hari Ini Melesat Hampir Tembus Rp2 Juta/Gram
Terkini
-
Petani di Sumbar Diminta Tanam Padi Serentak, Apa Manfaatnya?
-
Pemkab Padang Pariaman Batasi Jam Operasional Hiburan Malam, MUI Beri Dukungan Penuh!
-
BRI Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2025
-
Rebut Rezeki Gratis Menjelang Siang, Klik Link Saldo DANA Kaget Selasa 15 April 2025!
-
Rezeki Instan di Ujung Jari, Ini Cara Klaim Link DANA Kaget 15 April 2025!