Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Jum'at, 10 Januari 2025 | 17:22 WIB
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI, Yassierli, saat kuliah umum di UNP. [Dok.Istimewa]

SuaraSumbar.id - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI, Yassierli, menyebut perguruan tinggi belum optimal mencetak lulusan dengan keterampilan di bidang teknologi informatika (TI).

Padahal, kata Menaker yang berasal dari Ranah Minang itu, kebutuhan tenaga terampil di bidang TI semakin meningkat seiring berkembangnya dunia kerja berbasis digital.

"Kebutuhan dunia kerja terus bergeser. Banyak yang bisa dikerjakan dengan kecerdasan buatan, tetapi manusia tetap dibutuhkan untuk pengelolaan teknologi informatika (TI). Ini yang harus kita siapkan," ujar Yassierli dalam kuliah umum bertajuk Peningkatan Kompetensi SDM dalam Menghadapi Era Digital di Universitas Negeri Padang (UNP), Jumat (10/1/2025).

Menurut Yassierli, jumlah angkatan kerja terus meningkat, mencapai 4,4 juta jiwa pada 2024. Namun, upaya untuk mempersiapkan tenaga kerja terampil di bidang teknologi informatika (TI) dinilai masih belum optimal.

"Ini pekerjaan rumah bersama, khususnya bagi dosen dan manajemen perguruan tinggi," tegasnya.

Yassierli mendorong mahasiswa untuk tidak bergantung sepenuhnya pada perkuliahan formal dalam mempelajari TI. Menurutnya, teknologi telah menjadi bagian dari keseharian generasi saat ini, sehingga keterampilan di bidang tersebut dapat dipelajari secara mandiri.

"Tidak harus menjadi lulusan jurusan TI untuk menguasai teknologi informatika (TI). Semua bisa dipelajari dengan usaha dan latihan," ujarnya.

Yassierli mengatakan, profesi berbasis teknologi seperti analisis big data, fintech engineer, hingga specialist kecerdasan buatan dan machine learning diprediksi menjadi pekerjaan yang paling banyak dibutuhkan di masa depan.

Rektor Universitas Negeri Padang (UNP), Krismadinata, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) dalam kegiatan perkuliahan. Dosen diberikan pelatihan khusus tentang penggunaan AI, yang kemudian disebarluaskan kepada mahasiswa.

"Selain menggunakan AI untuk proses belajar mengajar, mahasiswa dan dosen di UNP juga ditantang untuk menciptakan sistem berbasis kecerdasan buatan yang inovatif," jelasnya.

Load More