SuaraSumbar.id - Dua balita meninggal dunia usai terseret arus sungai di kawasan Kapalo Banda, Kelurahan Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (24/12/2024).
Peristiwa tragis ini terjadi saat korban bersama ibunya hendak menyeberangi sungai untuk menemui sang kakek di kebun. Mereka terseret arus deras hingga hanyut di sungai tersebut.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Padang, Hendri Zulviton mengatakan, korban yang meninggal dunia bernama Arsi (1 tahun 8 bulan) dan Safi (5 tahun). Sementara itu, ibu kedua anak tersebut, Riski Santi (30 tahun), berhasil diselamatkan, meski dalam kondisi kritis.
"Korban terpeleset saat melintasi sungai. Ketiganya terbawa arus deras hingga akhirnya ditemukan di lokasi berbeda," ujar Hendri.
Pencarian korban melibatkan berbagai pihak, termasuk BPBD Kota Padang, Basarnas, Damkar, dan masyarakat setempat.
Arsi ditemukan sekitar pukul 08.35 WIB, berjarak sekitar 500 meter dari lokasi awal kejadian. Sedangkan Safi ditemukan lebih awal, yakni pukul 07.30 WIB, sekitar 200 meter dari tempat kejadian perkara (TKP). Kedua korban dinyatakan meninggal dunia setelah dievakuasi.
"Riski Santi ditemukan dalam keadaan tidak sadarkan diri dengan luka di kepala. Korban langsung dilarikan ke Puskesmas terdekat sebelum dirujuk ke RSUP M Djamil Padang untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut," tambahnya.
Selain upaya evakuasi, tim gabungan juga memberikan pendampingan kepada keluarga korban yang tengah berduka. Hendri mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat beraktivitas di sekitar sungai, terutama saat musim hujan yang meningkatkan debit air.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses pencarian dan evakuasi, termasuk masyarakat yang telah membantu secara sukarela," tutup Hendri.
Hingga berita ini diturunkan, pihak berwenang masih melakukan pemantauan di lokasi untuk memastikan tidak ada potensi bahaya lanjutan.
Kontributor : B Rahmat
Berita Terkait
-
Profil Bagindo Aziz Chan, Wali Kota Padang ke-2 yang Gugur Melawan Belanda 19 Juli 1947
-
Pucat! Ini Wajah 3 Perempuan Pencekok Kucing dengan Miras di Kota Padang
-
Rayakan Idul Fitri Hari Ini, Jamaah Tarekat Naqsabandiyah di Kota Padang Gelar Salat Id
-
Syahdu! Pesona Wisata di Pesisir Pantai Kota Padang
-
Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan, Pegadaian Resmikan 15 BSU Binaan di Kota Padang
Tag
Terpopuler
- Janji Anies Tarik Pajak 100 Orang Terkaya Dibandingkan dengan Kenaikan PPN, Warganet: Udah Dispill Caranya...
- Koh Dennis Lim Bicara soal Hukum Mengucapkan Selamat Natal, Satu Suara dengan Ustaz Felix Siauw
- Nasib Uang Donasi Pak Tarno dari Raffi Ahmad Usai Kena Stroke, Istri Pertama Heran Kenapa Tetap Jualan
- Ditanya Target Capaian 2025 oleh Anak 16 Tahun, Jawaban Gibran Tuai Sorotan: Kamu Sudah Bisa Nyoblos?
- Total Kekayaan Fadli Zon, Disebut Tak Pantas Jadi Menteri Kebudayaan!
Pilihan
-
Shin Tae-yong Punya Buzzer? Sumardji: Saya Gak Bisa Jawab tapi...
-
Review Hello Town, Game Renovasi Toko yang Bikin Ketagihan
-
Hasto Kristiyanto Jadi Tersangka, Jokowi Sembari Tersenyum: Hormati Proses Hukum
-
Fakta Unik Boxing Day yang Jarang Diketahui, Bukan Cuma Pertandingan Bola!
-
Mengapa Tidak Ada Ilmu Bumi di Kategori Penghargaan Nobel?
Terkini
-
Rabies Mengganas di Tanah Datar, 1.197 Kasus Gigitan dalam 4 Tahun
-
Perilaku Unik Harimau Sumatera Muncul di Pasaman, Buntuti Warga hingga Batas Kampung!
-
Gakkumdu Payakumbuh Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Pilkada 2024 Gara-gara Ini, Pakar Hukum Bingung: Tidak Tepat!
-
Kapal Berpenumpang Satu Keluarga Terhempas Ombak di Mentawai, 3 Orang Hilang!
-
Natal di Sumbar Berjalan Aman dan Kondusif, Ini Kata Kapolda!