SuaraSumbar.id - Sepanjang tahun 2024, lima individu bunga rafflesia tuan mudae mekar sempurna di kawasan Cagar Alam Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar).
Bunga langka ini menjadi daya tarik unik di wilayah konservasi yang rutin dipantau oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar.
“Lima individu bunga rafflesia tuan-mudae mekar itu yang tercatat, namun kemungkinan bisa lebih,” ujar Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar, Rusdiyan P Ritonga, dikutip Jumat (20/12/2024).
Bunga rafflesia jenis tuan mudae ini ditemukan di kawasan Cagar Alam Maninjau Hulu Aia, tepatnya di Jorong Marambuang, Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan. Kawasan ini menjadi satu-satunya habitat bunga langka ini di Sumatera Barat.
Untuk menjaga kelestarian bunga yang dilindungi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990, Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA rutin melakukan monitoring di lokasi tersebut.
“Kami terus memantau perkembangan bunga rafflesia tuan-mudae di kawasan ini, karena penting untuk pelestarian spesies yang sangat langka ini,” katanya.
Rafflesia tuan mudae memiliki kemiripan dengan rafflesia arnoldii, namun dapat dibedakan dari morfologi kelopak atau perigon. Warna kelopak rafflesia arnoldii cenderung oranye, sementara rafflesia tuan-mudae berwarna merah marun dengan pola putih tunggal, berbeda dari arnoldii yang memiliki bercak ganda.
Rafflesia tuan mudae hanya mekar selama 7-10 hari sebelum layu dan membusuk. Dengan kondisi ini, pengawasan intensif sangat diperlukan agar bunga tersebut dapat dinikmati oleh pengunjung yang datang ke Cagar Alam Maninjau.
Sebagai informasi, dari 31 jenis bunga rafflesia yang ada di dunia, 15 di antaranya ditemukan di Indonesia, dengan 11 jenis berada di Pulau Sumatera. Bunga rafflesia tuan-mudae pertama kali ditemukan di Serawak, Malaysia, sebelum keberadaannya diketahui di kawasan Maninjau.
Keberadaan bunga rafflesia tuan-mudae di kawasan konservasi ini tidak hanya menegaskan pentingnya pelestarian lingkungan, tetapi juga menjadi daya tarik wisata berbasis alam yang memiliki nilai edukasi tinggi. (antara)
Berita Terkait
-
Ratusan Rumah Luluh Lantak, Pemkab Agam Membutuhkan 525 Huntara Bagi Korban Banjir
-
Kisah Pria Sampai Sewa Alat Berat Sendiri, Demi Temukan Jasad Ibu yang Tertimbun Longsor di Agam
-
Update Terbaru Banjir Bandang dan Longsor Agam: 86 Orang Meninggal, 88 Orang Hilang, 2.500 Mengungsi
-
Video Longsor dan Banjir Bandang Terjang Danau Maninjau, Rumah Hancur dan Jalan Amblas
-
Detik-detik Warga Agam Bertemu Harimau Sumatera Saat Buru Babi, Tubuh Gemetar di Atas Pohon Setinggi 15 Meter!
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
Banjir Bandang Susulan di Agam Rusak 2 Rumah, Warga Mengungsi
-
Gerakan Marandang untuk Sumatera Target 1 Ton Rendang, 2 Hari Masak 400 Kg
-
Jam Berapa Mobil Bisa Lewat Lembah Anai? Ini Aturan Uji Coba Kendaraan Jalur Padang-Bukittinggi
-
Penyintas Banjir Bandang di Padang Mulai Diserang ISPA, Dokter Ungkap Penyebab dan Risiko Penularan
-
Jalur Padang-Bukittinggi via Lembah Anai Resmi Dibuka Terbatas, Ini Kata Menteri PU