Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Senin, 25 November 2024 | 15:11 WIB
Galian C ilegal yang diduga jadi pemicu polisi tembak polisi di Polres Solok Selatan. [Dok.Istimewa]

SuaraSumbar.id - Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Kompol Anumerta Ryanto Ulil Anshar tewas usai ditembak rekan seniornya, AKP Dadang Iskandar. Dadang merupakan Kabag Ops di polres yang sama.

Penembakan ini terjadi di pelataran parkir Mako Polres Solok Selatan, Jumat (22/11/2024) dini hari. Lulusan Akpol 2012 ini ditembak dua peluru mengenai pelipis dan pipi yang menembus tengkuk.

Diduga, pemicu penembakan adalah lantaran Dadang tidak terima Ulil menangkap rekanannya terkait aktivitas tambang galian C ilegal.

Kapolda Sumatera Barat (Sumbar), Irjen Pol Suharyono mengklaim masih dalami motif penembakan sesungguhnya.

Terbaru, terdapat foto-foto dan video yang diketahui lokasi tambang ilegal galian tipe C yang ditindak Ulil di Kabupaten Solok Selatan. Terlihat cukup banyak tumpukan batu dan pasir di pinggir sungai tersebut.

Tidak hanya itu, juga terdapat satu alat berat excavator. Menuju pinggir sungai yang menjadi lokasi galian C, hanya ada akses jalan tanah.

Aktivitas galian C ini kini telah ditutup. Bahkan juga telah dipasang garis polisi ditumpukkan pasir dan batu.

Polda Sumbar sampai saat ini masih enggan mengungkap ke publik aktor di balik pemilik tambang ilegal galian tipe C itu.

"Sampai saat ini masih di dalami, semoga dalam waktu dekat terungkap," ujar Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistyawan, Senin (25/11/2024).

Dwi mengklaim sampai saat ini Polda Sumbar masih melakukan pemeriksaan terkait dengan kepemilikan operasional tambang tersebut.

"Tak mungkin di sampaikan di sini, kemungkinan kalau kita sebutkan yang bersangkutan bisa melarikan diri," imbuhnya.

Dalam kasus penindakan hukum tambang ilegal ini, dua orang diamankan, mereka adalah sopir truk. Kasus tambang ilegal kini ditangani Polres Solok Selatan.

Kontributor: Saptra S

Load More