SuaraSumbar.id - Ombudsman menyebutkan bahwa penyelenggaraan pelayanan publik di tingkat pemerintah daerah di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mendapatkan hasil menggembirakan tahun 2024 ini. Semuanya memperoleh predikat zona hijau.
Penilaian ini mencakup kualitas tertinggi dalam kategori A dengan nilai antara 88 hingga 100, serta kategori B yang menunjukkan kualitas tinggi dengan nilai antara 78 hingga 87,99.
"Pencapaian ini sungguh luar biasa. Seluruh pemerintah daerah di Sumbar berhasil meraih predikat zona hijau," ujar Pjs Kepala Perwakilan Ombudsman RI Sumbar, Adel Wahidi, dikutip Rabu (20/11/2024).
Predikat ini menunjukkan bahwa pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah daerah telah memenuhi standar tinggi yang diharapkan oleh masyarakat.
Dari 19 kabupaten dan kota yang dinilai, 18 di antaranya berhasil meraih penilaian kualitas tertinggi dengan kategori nilai A. Beberapa daerah dengan skor tertinggi antara lain Pemkab Solok (97,73), Pemkot Payakumbuh (97,60), dan Pemkab Agam (95,48).
Sementara itu, Kabupaten Solok Selatan berada di posisi berikutnya dengan nilai B (87,06), namun tetap berada pada kategori kualitas tinggi.
Adel Wahidi menegaskan bahwa tidak ada daerah di Sumbar yang memperoleh rapor kuning atau merah, yang menandakan kualitas pelayanan publik yang buruk.
Bahkan, Kabupaten Solok yang berada di posisi pertama di tingkat Sumbar juga berhasil naik peringkat di tingkat nasional, dari posisi 28 pada 2023 menjadi posisi 21 dari 416 kabupaten yang dinilai.
Di tingkat kota, Kota Payakumbuh kembali menjadi yang terbaik di Sumbar dengan peringkat 12 nasional, naik pesat dari peringkat 32 pada 2023. Dengan skor 91,41, Payakumbuh menunjukkan komitmen tinggi dalam memberikan pelayanan publik yang prima.
Penilaian ini dilakukan oleh Ombudsman Sumbar terhadap berbagai aspek, mulai dari standar pelayanan, kompetensi pelaksana layanan, hingga pengelolaan pengaduan dan sarana prasarana.
"Kami menilai semua aspek yang menentukan kualitas pelayanan publik, baik di pemerintah provinsi, 19 kabupaten dan kota, hingga instansi terkait lainnya," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Target Ambisius KKP: Bangun 1000 Kampung Nelayan Merah Putih Hingga 2026, Apa Dampaknya?
-
7 Fakta Tragedi Bulan Madu Maut di Solok, Benda Ini Diduga Jadi Penyebabnya
-
Sebabkan Kematian Pasangan Baru di Solok, Bagaimana Water Heater Mengeluarkan Gas Beracun?
-
Ratusan Siswa di Agam Keracunan MBG, Pemkab Tetapkan KLB
-
Peringatan 16 tahun Gempa Padang
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
Capai Laba Rp41,2 Triliun, BRI Komitmen untuk Mengakselerasi Perekonomian Nasional
-
CEK FAKTA: Jokowi Sebut Utang Whoosh Bakal Dibayar Rakyat Tiga Tahun, Benarkah?
-
5 Mobil Bekas Irit BBM hingga 23 KM per Liter, Harga Murah di Bawah Rp 100 Juta!
-
9 Mobil Bekas Bagasi Besar Terbaik 2025, Cocok untuk Keluarga Besar
-
6 Dampak Buruk Air Hujan yang Mengandung Mikroplastik bagi Kulit, Waspada!