Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 14 Oktober 2024 | 08:04 WIB
ILUSTRASI - Liam Hemsworth di Kepulauan Mentawai. (Instagram/@liamhemsworth)

SuaraSumbar.id - Calon Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) 2024-2029, Epyardi Asda, menyatakan tekadnya untuk menjadikan Kepulauan Mentawai sebagai salah satu destinasi pariwisata unggulan di Sumatera.

Dalam acara Bedah Visi Misi Kepala Daerah yang diselenggarakan oleh BEM KM Universitas Andalas (Unand) di Auditorium Unand, Sabtu (12/10/2024) akhir pekan lalu, Epyardi menegaskan bahwa potensi alam Mentawai mampu bersaing dengan Bali sebagai destinasi wisata internasional.

"Mentawai merupakan daerah dengan potensi alam yang sangat indah, bahkan ombaknya hampir setara dengan ombak di Hawai untuk surfing. Saya berkomitmen membangun Mentawai sebagai daerah wisata yang tidak kalah dari Bali," ujar Epyardi.

Epyardi juga menyoroti pentingnya penegakan aturan terkait pengelolaan pariwisata oleh pihak asing di Mentawai.

Baca Juga: Sumbar Tak Lagi Jadi Kiblat Pendidikan? Epyardi Asda Beberkan Penyebabnya di Unand

Menurutnya, pengelolaan pariwisata harus mematuhi aturan yang berlaku dan kepentingan masyarakat setempat harus tetap menjadi prioritas.

Ia berjanji mencari investor yang layak dan sesuai dengan kebutuhan pengembangan Mentawai, tanpa mengesampingkan masyarakat lokal.

Epyardi juga mengakui bahwa Mentawai memiliki kebudayaan dan aturan sendiri yang harus dihormati.

Ia berjanji untuk memastikan pembangunan di Mentawai dilakukan dengan memperhatikan karakteristik lokal dan tetap menghormati adat istiadat yang berlaku.

"Bukan hanya pariwisata yang akan diperhatikan. Pembangunan sarana pendidikan yang layak untuk menciptakan sumber daya manusia berkualitas juga menjadi salah satu target prioritas kami," tambah Epyardi, yang pernah menjabat sebagai anggota DPR selama tiga periode.

Baca Juga: Program Mangkrak, Mahyeldi Dicecar Pertanyaan Tajam di Acara BEM Unand

Meski fokus pada pengembangan pariwisata, Epyardi menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur, seperti layanan kesehatan, pendidikan, jalan raya, dan fasilitas umum lainnya di Mentawai, tidak boleh merusak nilai-nilai kebudayaan Suku Mentawai.

Ia menekankan pentingnya pembangunan yang dilakukan dengan hati-hati dan mempertimbangkan kebutuhan masyarakat setempat.

"Kita ingin pembangunan di Mentawai dilakukan dengan hati. Konsep pembangunan harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat Mentawai, termasuk potensi-potensi yang perlu dikembangkan," jelasnya.

Komitmen Epyardi untuk memajukan Mentawai sebagai destinasi wisata sekaligus menjaga kelestarian budaya lokal mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, terutama dalam upaya mendorong Sumbar sebagai salah satu pusat pariwisata terdepan di Indonesia.

Kontributor : Rizky Islam

Load More