SuaraSumbar.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan tersambungnya Jalan Tol Trans Sumatera dalam lima tahun mendatang sebagai fokus utama pembangunan infrastruktur di Pulau Sumatera.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menegaskan pentingnya konektivitas jalan tol ini untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
"Kita harus menyelesaikan penyambungan Tol Trans Sumatera dalam lima tahun berikutnya, itu target utama," ujar Basuki di Jakarta, Jumat (4/10/2024).
Proyek ini menjadi bagian dari rekomendasi Kementerian PUPR terkait keberlanjutan pembangunan infrastruktur nasional.
Jalan Tol Trans Sumatera dirancang untuk menghubungkan Lampung hingga Aceh, dengan total panjang mencapai 2.749 kilometer.
Dari jumlah tersebut, 1.889 kilometer adalah koridor utama, sementara 860 kilometer sisanya merupakan koridor pendukung. Basuki optimis bahwa pembangunan jalan tol ini akan selesai sesuai target yang telah ditetapkan.
"Pembangunan Tol Trans Sumatera sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi Sumatera, mengingat potensi alam yang dimiliki pulau ini. Kami telah merekomendasikan untuk melanjutkan proyek infrastruktur ini demi meningkatkan konektivitas dan efisiensi logistik," kata Basuki.
Sumatera, sebagai pulau terbesar kedua di Indonesia dengan populasi lebih dari 55 juta jiwa, memiliki peran signifikan dalam perekonomian nasional. Pada tahun 2015, Sumatera menyumbang 22,21 persen dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Konektivitas melalui Tol Trans Sumatera diharapkan dapat memaksimalkan potensi komoditas seperti karet, kelapa sawit, kopi, batu bara, dan minyak bumi, yang banyak dihasilkan oleh wilayah tersebut.
Pemerintah melalui Peraturan Presiden No. 100 Tahun 2014, yang kemudian diubah dengan Peraturan Presiden No. 117 Tahun 2015, memberikan mandat kepada Hutama Karya untuk membangun dan mengembangkan Tol Trans Sumatera.
Pembangunan jalan tol ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antarprovinsi, mengurangi biaya logistik, serta merangsang pertumbuhan industri dan perdagangan di seluruh Pulau Sumatera.
Dengan konektivitas yang lebih baik, diharapkan wilayah Sumatera semakin terintegrasi dalam ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. (antara)
Berita Terkait
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan PT Sanitarindo, KPK Lanjutkan Proses Sidang Korupsi JTTS
-
Begini Cara 'Mafia Tanah' Mainkan Proyek Tol Sumatera Hingga Negara Rugi Lebih dari Rp205 Miliar
-
Kasus Korupsi Jalan Tol Trans Sumatera, Legalitas Lahan Kini Diusut KPK
-
KPK Ungkap Korupsi JTTS Direncanakan Bintang Perbowo Jauh Sebelum Jadi Bos Hutama Karya
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Tak Hanya Bantuan Logistik, PSI Padang Sediakan Potong Rambut Gratis bagi Penyintas
-
Pencarian Korban Banjir Bandang Agam Diperpanjang 15 Hari, Tim Gabungan Kerahkan Alat Berat
-
10 Jenazah Korban Banjir Bandang Dimakamkan Massal di Agam, Semua Tanpa Identitas!
-
Waspada Bencana Mengintai, Cuaca Ekstrem Sumbar Diprediksi hingga 13 Desember 2025
-
KLH Segel Sementara Tambang di Sumbar, Pasang Plang Pengawasan Publik