Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Minggu, 29 September 2024 | 14:05 WIB
Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Dwi Sulistyawan. [Suara.com/B Rahmat]

SuaraSumbar.id - Polda Sumbar membentuk posko ante-mortem untuk menangani korban tewas dalam peristiwa tanah longsor di Nagari Sungai Abu, Hiliran Gumanti, Solok. Posko tersebut didirikan di Kantor Wali Nagari Talang Babungo.

Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Dwi Sulystiawan mengatakan psoko ini berfungsi untuk memberikan informasi kepada keluarga korban dan membantu proses identifikasi.

"Posko ante-mortem merupakan gabungan tugas dari Tim DVI milik Polda Sumbar dengan polres setempat," katanya melansir Antara, Minggu (29/9/2024).

Saat ini tim telah bekerja secara maksimal untuk menangani para korban yang sudah dievakuasi tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan.

"Tim masih terus melakukan pendataan dan identifikasi terhadap mayat yang telah ditemukan tim SAR gabungan," ujarnya.

Berdasarkan data yang dihimpun hingga Sabtu 28 September 2024, total korban dalam peristiwa tanah longsor itu tercatat sebanyak 23 orang.

Rinciannya, korban yang meninggal dunia sebanyak 12 orang (sudah teridentifikasi), luka ringan tiga orang, luka sedang dua orang, dan luka berat enam orang.

Kejadian tanah longsor yang diduga dari aktivitas tambang ilegal terjadi pada Kamis 26 September 2024 di lubang bekas galian tambang lama di Nagari Sungai Abu.

Kondisi medan yang sulit dan tidak bisa diakses oleh kendaraan roda empat maupun roda dua menjadi tantangan bagi tim BPBD dan relawan untuk mengevakuasi korban.

Namun, berkat kerja sama dan kinerja tim SAR gabungan bersama masyarakat setempat akhirnya korban berhasil ditemukan serta dievakuasi.

Load More