SuaraSumbar.id - Pemerintah Kabupaten Solok mendirikan posko darurat di lokasi longsor bekas tambang emas di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar).
Posko ini bertujuan untuk memudahkan proses penyelamatan dan evakuasi korban yang terjebak di lubang tambang tersebut. Longsor terjadi pada Kamis (26/9/2024) di area bekas galian tambang emas yang telah lama ditinggalkan penambang.
Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok, Irwan Efendi, posko yang didirikan ini akan membantu koordinasi antarinstansi dalam upaya penanggulangan bencana, termasuk evakuasi korban.
Selain mendirikan posko, Pemkab Solok juga telah menyediakan logistik dan peralatan yang diperlukan untuk penyelamatan. Dinas Kesehatan Kabupaten Solok telah mengirimkan tujuh unit ambulans ke lokasi untuk mempercepat evakuasi para korban.
Koordinasi juga melibatkan Forkopimda Kabupaten Solok yang menurunkan tim penyelamat dari berbagai instansi seperti Polres Solok, Kodim 0309/Solok, serta tenaga medis dari puskesmas terdekat. Tim penyelamat dan masyarakat sekitar memulai evakuasi sejak Jumat dini hari pukul 03.00 WIB.
Namun, akses menuju lokasi longsor sangat sulit karena hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki selama delapan jam dari pusat nagari.
Saat ini, tim gabungan berhasil menemukan 15 korban meninggal. Empat korban telah dievakuasi dari lokasi, sementara 11 lainnya masih dalam proses evakuasi. Selain itu, tiga orang dengan luka berat juga telah berhasil dievakuasi.
Total jumlah korban yang terjebak diperkirakan mencapai 25 orang, sebagian besar adalah warga sekitar yang terlibat dalam aktivitas pendulangan emas manual.
Tanah longsor di Nagari Sungai Abu ini terjadi akibat curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir, yang menyebabkan lubang bekas tambang lama runtuh. Kondisi lapangan yang berada di hutan dan minimnya sinyal seluler turut memperlambat proses penyelamatan.
Upaya evakuasi masih terus dilakukan, meskipun medan yang sulit dan cuaca yang tidak bersahabat menjadi tantangan bagi tim penyelamat di lapangan. Hingga saat ini, belum ada data pasti mengenai seluruh korban yang terjebak di lokasi tambang tersebut. (antara)
Berita Terkait
-
Tragedi Gunung Botak, 7 Penambang Emas Ilegal Tewas Tertimbun Longsor
-
Vonis Bebas Bikin Heboh, DPR Curiga Ada Kongkalikong di Balik Kasus Tambang Emas Ilegal Kalbar
-
Vonis Bebas WN China di Tambang Emas Ilegal, Berdampak Buruk pada Kedaulatan Negara
-
WN China Bisa Bebas dari Kasus Tambang Emas Ilegal, Pukat UGM Ungkapkan Ini
-
KY Janji Dalami Putusan Kontroversial PT Pontianak, Bebaskan WNA China Penambang Emas Ilegal
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 7 Rekomendasi Mobil Jepang Bekas Tahun Muda Mulai Rp60 Jutaan, Cocok Dipakai Harian
- 5 Rekomendasi Mobil Sedan Bekas di Bawah Rp50 Juta, Performa Masih Tangguh
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
Pilihan
-
Rudiantara Sentil OJK Soal Aturan 'Saklek' Pinjol: Jangan Terlalu Kencang, Nanti Mati!
-
PSSI Sebut Persija Tak Penuhi 'Syarat' Ikut Piala Presiden 2025: Kita Tak Pilih-pilih
-
Perbandingan Spesifikasi iQOO Z10 vs Infinix GT 30 Pro, Duel HP Gaming 4 Jutaan
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Here We Go! Ole Romeny Cs Main di Piala Presiden 2025: Ini Jadwalnya
Terkini
-
Kronologi Penemuan Janin di Kawasan Gunung Padang, Ini Penjelasan Polisi
-
Rekam Jejak Isa Warps, Penyerang Naturalisasi Timnas Putri Indonesia, Nenek Moyangnya Orang Padang!
-
2 Jemaah Haji Asal Tanah Datar Meninggal Dunia di Tanah Suci
-
Geger Wanita Lansia Ditemukan Tak Bernyawa di Jondul Rawang Padang, Sendirian Tinggal di Rumah!
-
Daftar 8 Link DANA Kaget Resmi 10 Juni 2025, Ambil Saldo Gratismu Sebelum Kehabisan!