SuaraSumbar.id - Polemik mengenai tenaga honorer non database di Pemkot Bukittinggi terus bergulir. Puluhan tenaga honorer kategori R4 mendatangi Balai Kota Bukittinggi, Senin (4/8/2025).
Mereka menuntut kejelasan terkait status mereka yang telah empat bulan dirumahkan tanpa kepastian. Kedatangan mereka disambut oleh jajaran Pemerintah Kota Bukittinggi dan difasilitasi untuk beraudiensi langsung dengan Sekretaris Daerah Kota Bukittinggi, Rismal Hadi.
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan tenaga honorer meminta agar Pemkot bersikap proaktif memperjuangkan nasib mereka hingga ke tingkat pusat.
Namun, Rismal Hadi menegaskan bahwa tidak ada istilah "dirumahkan" bagi para honorer non database tersebut. Menurutnya, status mereka memang telah berakhir masa kontraknya, sesuai aturan yang berlaku dari pemerintah pusat.
“Saat ini pemerintah pusat sudah melarang pengangkatan honorer dan jika dipaksakan akan menjadi temuan nantinya,” ujar Rismal Hadi.
Ia menjelaskan bahwa pengelolaan kepegawaian, baik ASN, pegawai kontrak, maupun tenaga honorer, kini sepenuhnya mengacu kepada regulasi pemerintah pusat. Sejak tahun 2018, kebijakan pengangkatan honorer sudah tidak lagi menjadi kewenangan daerah.
Meski begitu, Pemkot Bukittinggi tidak tinggal diam. Rismal menyebutkan pihaknya tengah mempelajari dan mengikuti arahan terbaru dari pemerintah pusat terkait penataan non-ASN.
Pemkot juga berkomitmen untuk terus mencari peluang tambahan kuota ASN demi menampung para honorer yang terdampak.
“Apalagi belum lama ini, pemerintah pusat gencar melakukan sosialisasi terkait nasib non ASN. Kami masih mempelajarinya,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Aliansi R4 Bukittinggi, Dedi Hariadi, meminta agar Pemkot segera mengusulkan secara resmi pembukaan formasi ke pusat.
“Untuk kami, usulkan ke pusat bahwasannya minta kuota formasi dibuka, usulkan oleh Pak Wali sebagai kepala daerah,” ujar Dedi.
Ia menyebutkan, terdapat sekitar 46 orang tenaga honorer dari berbagai SKPD yang hadir ke balai kota, namun hanya sembilan perwakilan yang diizinkan ikut audiensi.
Fenomena ini menjadi refleksi lebih luas atas kebijakan nasional terkait penghapusan tenaga honorer 2024 yang kini mulai diimplementasikan.
Pemerintah pusat melalui Kementerian PANRB memang menargetkan penghapusan honorer hingga akhir 2024 dan menggantinya melalui mekanisme seleksi CPNS dan PPPK.
Sementara itu, ribuan tenaga honorer di berbagai daerah masih menunggu kejelasan nasib mereka di tengah transisi menuju sistem kepegawaian yang lebih terstruktur dan legal secara regulasi.
Berita Terkait
-
Bobby Nasution Temui Guru Honorer Saling Lapor Polisi dengan Ortu Siswa, Dorong Penyelesaian Damai
-
Alhamdulillah! Mendikdasmen Naikkan Insentif Guru Honorer Mulai 2026, Jadi Segini!
-
Aksi Guru Honorer di Monas, Desak Pemerintah Beri Kesetaraan dan PPPK*
-
Demo Hari Ini di Monas: Ribuan Guru Honorer Turun ke Jalan, Tuntut Revisi UU P3K
-
Demo Guru Honorer Hari Ini: Jakarta Dikepung, 1.597 Aparat Siaga di Monas
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Kapan BLT Kesra Rp 900 Ribu November 2025 Cair? Begini Cara Cek Penerimanya
-
Ratusan Ribu Warga Padang Ikut Simulasi Tsunami Megathrust Mentawai, Waktu Evakuasi Hanya 20 Menit!
-
BRI Hadirkan Lagi Pengusaha Muda BRILiaN 2025, Tahun Ini Jangkau 8 Wilayah Indonesia
-
CEK FAKTA: Luhut Ancam Tembak Mati Rakyat Indonesia, Benarkah?
-
Benarkah Purbaya Kembalikan Harga Bensin Seperti Era Soeharto? Begini Faktanya