SuaraSumbar.id - Asap rokok dan polusi udara dapat berdampak pada kesehatan kulit anak. Paparan terhadap radikal bebas dari kedua sumber tersebut dapat menyebabkan iritasi kulit.
Hal ini dikatakan oleh dokter spesialis anak dr. Dimple Nagrani, melansir dari Antaranews.com, Minggu (28/7/2024).
"Radikal bebasnya akan ke transfer ke kulit bayi dan itu bisa menyebabkan gatal-gatal di kulit, bisa menyebabkan kulit iritasi, jadi bukan hanya menyebabkan asma yang kita sebut passive smoking," katanya.
Radikal bebas seperti asap rokok dan polusi udara dapat menyebabkan bakteri baik di kulit berubah menjadi bakteri jahat dan menyerang skin barrier anak.
Anak juga jadi mudah sakit karena kulit yang rusak menyebabkan pori-pori membesar, sehingga kuman dan bakteri mudah masuk ke tubuh.
Selain itu, kebiasaan dalam memilih sabun dengan busa banyak juga ternyata tidak berpengaruh pada kebersihan kulit.
Busa yang banyak, kata Dimple, tidak menjamin tubuh anak bersih dari kuman. Oleh karena itu, perlu perhatian orang tua untuk memilih sabun anak yang tidak terlalu banyak busa untuk menjaga kesehatan kulitnya.
"Kita nggak membutuhkan busa untuk membersihkannya, kita tahu buat anak kecil malah banyak produk yang memang nggak terlalu berbuih itu bisa menjaga kesehatan kulit anak, jadi itu harus diperhatikan juga," ujarnya.
Dalam kebiasaan mandi, Dimple menyarankan cukup dua kali sehari dengan air dingin atau hangat. Kemudian, jangan terlalu sering mandi dalam sehari karena bisa membuat lapisan minyak alami di kulit menghilang.
"Jika anak terlihat menggaruk badannya, ada baiknya jangan langsung memberikan obat gatal. Pastikan eliminasi penyebab gatal dari produk yang dipakai, lingkungan tempat tinggal dan makanan," jelasnya.
Jika anak terus menggaruk sampai mengganggu waktu tidur dan menjadi tantrum, Dimple menyarankan untuk dibawa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Kelihatan kulitnya merah nggak hilang pakai produk, tunggu 7 hari tambah buruk wajib bawa ke dokter untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut," kata Dimple.
Berita Terkait
-
Polusi Udara Jabodetabek Bisa Turun 5 Persen Lewat Penggunaan Transportasi Umum, Apakah Cukup?
-
Waduh! Sempat Membaik saat Liburan, Polusi Udara Jakarta Hari Ini Terburuk Kelima di Dunia
-
Udara Bersih Kini Langka dan Tak Lagi Gratis di Tengah Asap Polusi
-
Menakar Insentif Untuk Mobil Listrik Pabrikan Dalam Negeri, Seberapa Efektif Kurangi Polusi Udara?
-
Jakarta Ditinggal Warganya Mudik, Bagaimana Kualitas Udara H+2 Lebaran?
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 4 Rekomendasi Mobil Bekas Merek Jepang di Bawah Rp100 Juta: Mesin Prima, Nyaman buat Keluarga
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Skincare Aman untuk Anak Sekolahan, Harga Mulai Rp2 Ribuan Bikin Cantik Menawan
-
5 Rekomendasi Mobil Kabin Luas Muat 10 Orang, Cocok buat Liburan Keluarga Besar
-
Indonesia Jadi Tuan Rumah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Apa Untungnya?
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
Terkini
-
Belasan Anggota Geng Motor Pelaku Pengeroyokan-Pembakaran Ditangkap
-
Tradisi 'Manampuang', Berbagi Daging Kurban Tanpa Kupon di Agam Sumbar
-
Penyembelihan Sapi Betina Produktif untuk Kurban di Padang Pariaman Digagalkan
-
Tragedi Idul Adha: Jafar Meninggal Usai Ditendang Sapi Kurban
-
Pemkab Padang Pariaman: 1.500 Hewan Kurban Dipotong pada Idul Adha 1446 H