Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Rabu, 03 Juli 2024 | 07:15 WIB
Ilustrasi tawuran. (Suara.com/Ema)

SuaraSumbar.id - Aksi tawuran di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), masih saja terus terjadi. Polisi telah berulangkali melakukan razia dan menertibkan kenakalan remaja tersebut.

Gubernur Sumbar Mahyeldi mengingatkan orang tua untuk lebih ekstra mengawasi aktivitas anak-anak, terutama pada malam hari sebagai langkah antisipasi maraknya peristiwa tawuran.

"Tawuran ini seringkali terjadi pada malam hari, lewat pukul 22.00 WIB. Orang tua harus ikut mengawasi dan memantau aktivitas anak jika belum pulang pada jam itu," katanya, Selasa (2/7/2024).

Ia juga meminta kepedulian masyarakat untuk mengawasi lingkungan tempat tinggalnya. Kalau melihat ada anak-anak berkumpul tengah malam tanpa kegiatan yang jelas, harus dinasehati untuk pulang.

Jika perlu, demi kehati-hatian berkoordinasi dengan pihak kelurahan atau petugas keamanan seperti Babinsa atau Bhabinkamtibmas.

“Untuk mengatasi tawuran ini tidak bisa sendiri-sendiri. Semua harus sinergi, orang tua, ninik-mamak masyarakat dan pemuda harus peduli. Kalau ada yang aneh-aneh tidak tentu arah segera ditindaklanjuti,” katanya.

Mahyeldi mengapresiasi upaya yang dilakukan Pemkot Padang dalam mengatasi tawuran. “Kita lihat ada di Kota Padang melakukan membina pelajar yang terlibat tawuran dengan melibatkan Batalyon. Ini sebenarnya sudah dilaksanakan sejak 2017. Sekarang dilaksanakan lagi. Kita dukung hal ini,” katanya.

Pemprov Sumbar menurutnya juga telah mendeklarasikan Gerakkan Peduli Perhatian Generasi Muda yang ditandatangani sejumlah organisasi masyarakat (ormas). Salah satu perhatian dari gerakkan ini menghadapi ancaman tawuran dan narkoba di kalangan generasi muda.

Selain itu, ia menyatakan kesiapan Pemprov Sumbar mendukung pemerintah kabupaten/kota dalam melakukan pengawasan.

“Kita di provinsi sangat siap berikan dukungan sinergi dengan Satpol PP kabupaten/kota untuk melakukan pengawasan bersama-sama,” katanya. (antara)

Load More