SuaraSumbar.id - Aksi tawuran di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) kian menjadi-jadi. Meski petugas kepolisian kerap melakukan penertiban, perilaku tawuran tetap saja terjadi setiap pekan.
Sosiolog dari Universitas Negeri Padang (UNP), Erianjoni mengungkap penyebab meningkatnya tren aksi tawuran di kalangan pelajar di Kota Padang. Hal itu dikomentarinya karena berkaitan dengan kasus tewasnya seorang pelajar SMP yang mayatnya ditemukan di bawah jembatan Kuranji, Kota Padang.
"Saya melihat gejala kenakalan remaja dan eskalasinya sudah sangat bervariasi. Bahkan sudah seperti tiada minggu tanpa tawuran," katanya, Jumat (28/6/2024).
Menurutnya, meningkatnya kecenderungan tawuran dan kenakalan remaja di Kota Padang bisa dipengaruhi oleh tiga faktor. Pertama, hal itu muncul dari kesalahan pendidikan dalam keluarga. Kedua, kesalahan di lingkup sekolah dan terakhir pengaruh lingkungan di masyarakat.
Baca Juga: Polda Sumbar Bongkar Sindikat Penimbun Solar Bersubsidi, 4 Tersangka Dibekuk!
"Mungkin ada yang salah dari tiga faktor itu dan perlu kita telaah lagi," kata Erianjoni.
Erianjoni yang juga Sekretaris UNP tersebut mengatakan seseorang yang sedang berada dalam tahap usia remaja memiliki sebuah energi besar yang mesti disalurkan kepada hal-hal yang positif.
"Kekuatan dalam diri remaja itu seyogianya disalurkan melalui berbagai kegiatan positif di seperti olah raga dan lain sebagainya," ujarnya.
Namun, menurut dia, apabila energi tersebut tidak tersalurkan dengan tepat atau kurang mendapat dukungan dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat maka bisa berdampak buruk, salah satunya tawuran.
"Jadi, kalau tidak ada dukungan dari keluarga atau sekolah kepada anak maka energi positif tadi bisa berubah menjadi energi negatif," ujar dia.
Menurut dia, untuk meminimalisir kenakalan remaja hingga aksi tawuran maka pemerintah daerah perlu menekankan penguatan upaya preventif dibandingkan tindakan represif.
Pada kesempatan terpisah, Ketua Harian Kompolnas Benny Jozua Mamoto menyatakan perlu fakta untuk mengungkap kasus tewasnya Afif Maulana (13) seorang pelajar SMP di Kuranji, Padang.
"Ketika isu yang beredar tidak berangkat dari fakta yang bisa dibuktikan maka ini akan membuat bingung publik," kata Benny. (Antara)
Berita Terkait
-
Hajar ABG hingga Tewas Gegara Kesal Lihat Tawuran, Remaja 18 Tahun di Kalideres Berakhir di Bui
-
Viral Emak-emak Gagalkan Tawuran dengan Teriakan Maling, Pelaku Langsung Badmood dan Ngacir
-
Dua Kelompok Pemuda Tawuran di Palmerah, Warga Resah!
-
Viral Perjuangan Kurir Nekat Terobos Tawuran demi Selesaikan Pekerjaan: Misi Bang Mau Antar Paket
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Thom Haye hingga Ragnar Oratmangoen Punya KTP DKI Jakarta, Nyoblos di TPS Mana?
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Mulai Merosot
-
Ada Marselino Ferdinan! FIFA Rilis Wonderkid Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Desas-desus Shell Mau Hengkang dari RI Masih Rancu, SPBU Masih Beroperasi
-
Media Asing Soroti 9 Pemain Grade A Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Siapa Saja?
Terkini
-
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kapolda Sumbar: Motif Biar Dibuktikan di Persidangan
-
Kapolda Sumbar Kembali Tegaskan AKP Dadang Tak Ganguan Mental: Sudah Mau Makan!
-
Masa Tenang Pilkada 2024, KPU Sumbar Larang Aktivitas Kampanye dan Survei
-
Bawaslu Agam Tertibkan APK di Masa Tenang Pilkada 2024
-
Kasus Penembakan Kasat Reskrim Solsel, Walhi Sebut Momen Berantas Kejahatan Lingkungan