Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Senin, 10 Juni 2024 | 20:50 WIB
Gunung Marapi mengeluarkan batu panas saat erupsi terlihat dari Batang Silasiah, Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Sabtu (13/1/2024) dini hari. [ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/nz]

SuaraSumbar.id - Gunung Marapi di Sumatera Barat telah mengalami serangkaian empat kali erupsi pada Senin, 10 Juni 2024, hingga pukul 12.30 WIB, yang menghasilkan kolom abu hingga ketinggian 750 meter di atas puncak gunung.

Data dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Marapi menunjukkan bahwa erupsi pertama terjadi pada pukul 05:49 WIB, menghasilkan kolom abu setinggi 150 meter dengan arah angin membawa abu ke timur.

Seismogram mencatat amplitudo maksimum 1.2 mm dengan durasi kurang lebih 2 menit 20 detik.

Erupsi kedua terjadi tak lama kemudian, pada pukul 06:33 WIB dengan kolom abu mencapai 100 meter. Kolom abu berwarna putih hingga kelabu dan cenderung tipis, tercatat dalam seismogram dengan amplitudo 1.4 mm dan berlangsung selama sekitar 5 menit.

Baca Juga: Indonesia Perdana! 3 Daerah di Sumbar Dipasangi Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang dan Lahar Dingin

Ketiga, erupsi paling signifikan terjadi pada pukul 08:42 WIB dengan kolom abu yang mencapai 750 meter. Abu yang dikeluarkan berwarna kelabu dengan intensitas dari tipis hingga sedang dan bergerak ke arah barat daya.

Durasi erupsi ini adalah 2 menit 36 detik dengan amplitudo maksimum seismogram mencapai 2.9 mm.

Erupsi keempat dan terakhir untuk sementara tercatat pada pukul 11:26 WIB, dengan tinggi kolom abu 600 meter. Abu kelabu yang tebal condong ke arah barat laut, dengan durasi erupsi sekitar 46 detik dan amplitudo seismogram 2 mm.

Mengingat tingkat aktivitas yang signifikan, status Gunung Marapi saat ini adalah Level III (Siaga). Masyarakat sekitar, termasuk pendaki dan wisatawan, telah dilarang melakukan aktivitas dalam radius 4.5 km dari pusat erupsi.

PVMBG juga mengimbau masyarakat yang tinggal di dekat lembah dan aliran sungai yang berhulu di Gunung Marapi untuk mewaspadai potensi bahaya lahar, terutama saat musim hujan.

Baca Juga: Gunung Marapi Kembali Erupsi, Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 600 Meter

Kontributor : Rizky Islam

Load More