SuaraSumbar.id - Satu indiividu bunga rafflesia mekar sempurna di kawasan perkebunan warga Aia Taganang, Nagari atau Desa Matua Hilia, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar). Bunga tersebut berdiameter 82,2 centimeter.
Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar, Rusdiyan P Ritonga mengatakan, spesies rafflesia ini termasuk yang berukuran besar. Jenisnya bisa Arnoldii atau Tuan Mudae.
"Perlu identifikasi lebih lanjut karena saat petugas menemukan di lapangan kondisi sudah sore dan cenderung gelap," katanya, Sabtu (1/6/2024).
Ia mengatakan, jika bunga rafflesia ini jenis Tuan Mudae maka ini merupakan titik kedua di Kabupaten Agam.
Sebelum juga ditemukan di kawasan Cagar Alam Maninjau tepatnya di Marambuang, Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan dengan diameter 107 centimeter pada 2017.
Bahkan bunga terus pernah mekar terbesar di dunia dengan diameter 111 centimeter pada 2020.
"Di dunia bunga tersebut ditemukan di Sarawak, Malaysian dan Indonesia hanya ditemukan di Agam. Sebaran bunga rafflesia di Kabupaten Agam dengan jumlah 17 titik tersebar di Kecamatan Palembayan, Tanjungraya, Palupuh, Baso, Kamangmagek, Tilatangkamang, Malalak, dan Matur," katanya.
Ia mengakui bunga langka dan dilindungi Undang-Hndang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya itu mekar di Aia Taganang, Nagari Matua Hilia pertama kali ditemukan oleh Wali Jorong Aia Taganang beserta warga setempat, Kamis (30/5).
Saat itu, mereka sedang berburu babi hutan di lokasi tersebut dan menemukan bunga itu.
"Wali jorong langsung melaporkan temuan tersebut ke petugas BKSDA Sumbar dan kita langsung turun ke lokasi," katanya.
Sementara Wali Jorong Aia Taganan Mustahidus mengatakan bunga rafflesia itu ditemukan mekar saat ia bersama warga berburu babi hutan.
"Kami menemukan bunga rafflesia dengan kondisi mekar dan langsung saya laporkan ke BKSDA Sumbar," katanya.
Ia mengakui di lokasi itu ada enam titik lokasi bunga rafflesia di daerah itu dan bunga yang mekar merupakan lokasi terjauh dengan perjalanan sekitar 30 menit.
Di lokasi itu pertama kali ditemukan bunga rafflesia tersebut sekitar 1990 dan dulu sering dikunjungi wisatawan mancanegara.
"Dulu ramai pengunjung dari mancanegara ke lokasi ini untuk melihat secara dekat," katanya. (Antara)
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 7 Rekomendasi Tablet Murah Memori 256 GB Mulai Rp 2 Jutaan, Ada Slot SIM Card
Pilihan
-
Braakk! Bus Persib Bandung Kecelakaan di Thailand, Pecahan Kaca Berserakan
-
5 Rekomendasi HP Realme RAM 8 GB Memori 256 GB di Bawah Rp 4 juta, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Gerai Tinggal 26, Stok Expired Menggunung! Akuisisi TGUK Penuh Drama
-
5 Curhatan Jokowi di Depan Alumni UGM: Serangan Tak Cuma Ijazah, Merembet Sampai KKN Fiktif
-
Sisi Lain Muhammad Ardiansyah: Tangguh di Bawah Mistar, Bucin ke Pacar
Terkini
-
Polresta Padang Kandangkan 140 Motor dalam Razia Balap Liar, Knalpot Brong dan STNK Target Utama!
-
Gunung Marapi Erupsi 46 Detik, Ancaman Lahar Dingin Tetap Mengintai!
-
Sumbar Lawan Karhutla: 10 Ton NaCl Diterbangkan BMKG untuk Hujan Buatan!
-
Galaxy Z Fold7 Hadir Lebih Tipis dan Tetap Kokoh Setelah Melewati Tes Uji 500 Ribu Kali Lipatan
-
Polda Sumbar Perketat Pengawasan Tol Padang-Sicincin, Kenapa?