SuaraSumbar.id - Potensi kerugian ekonomi pasca bencana alam di Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan mencapai Rp50 miliar sehari. Hal itu terjadi lantaran banjir bandang bercampur lahar dingin Gunung Marapi merusak sejumlah infrastruktur hingga memutus total jalan nasional Padang-Bukittinggi.
"Banjir bandang merusak jalan nasional di Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar yang menjadi jalur utama perekonomian Sumbar. Ekonomi terhambat sehingga potensi kerugian mencapai Rp 50 miliar sehari," kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi, Jumat (31/5/2024).
Menurutnya, tempat usaha yang berada sepanjang jalan dari Padang Panjang hingga Sicincin, Padang Pariaman tidak beroperasi karena tidak ada pembeli.
Biasanya, karena itu merupakan jalur perlintasan, transaksi jual beli terjadi antara pedagang dengan pengendara yang melewati jalur itu.
Selain itu, usaha lain seperti bahan baku semen dari PT Semen Padang, bahan kebutuhan pokok dan sayur-mayur dari Padang ke berbagai provinsi tetangga juga terhambat.
Jalan alternatif melewati jalur Sitinjau Lauik saat ini kondisinya sering terjadi macet parah hingga truk angkutan terjebak sangat lama.
Kepala Bappeda Sumbar, Medi Iswandi mengatakan, jumlah kendaraan yang melewati jalur utama di Lembah Anai setiap hari mencapai 12-14 ribu yang sebagiannya adalah kendaraan angkutan barang.
Akibat jalur utama itu terputus, maka otomatis angkutan barang harus melewati jalur alternatif. Ada dua jalur, yaitu melewati Malalak di Kabupaten Agam atau melewati Sitinjau Lauik via Solok.
Namun karena jumlah kendaraan yang melewati jalur alternatif itu meningkat signifikan, menyebabkan kemacetan parah.
Apalagi untuk angkutan bertonase besar, tidak dianjurkan melalui jalur Malalak sehingga semua kendaraan menumpuk di jalur Sitinjau Lauik.
"Angka potensi kerugian sebesar Rp50 miliar sehari ini adalah perkiraan. Angka pastinya bisa kurang atau malah lebih dari angka itu," katanya.
Ia berharap jalur utama melalui Lembah Anai bisa pulih secepatnya, sehingga perekonomian daerah juga bisa pulih seperti sediakala.
Sebelumnya pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sumbar menyebutkan perbaikan jalan utama di Lembah Anai terus dikebut.
Puluhan alat berat difungsikan untuk perbaikan jalur itu. Diperkirakan, jalan nasional tersebut bisa pulih pada 21 Juli 2024. (Antara)
Berita Terkait
-
Wagub Sumut Apresiasi Bantuan Korban Banjir dan Longsor dari Pemprov Bengkulu
-
Menanti Status Bencana Nasional Sumatera sampai Warga Ingin Ajukan Gugatan
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Rantai Pasok Indonesia dalam Bayang Bencana Alam: Pelajaran dari Aceh dan Sumatera
-
Bobby Nasution Jelaskan Tidak Ada Pemangkasan Anggaran Bencana Ratusan Miliar
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Gubernur Sumbar Desak Daerah Terdampak Bencana Segera Siapkan Lahan Huntara, Lokasi Harus Aman!
-
Korban Banjir Bandang di Agam Butuh 525 Huntara, Tersebar di 7 Kecamatan
-
Pembangunan 200 Unit Huntara Padang Pariaman Dimulai, Menko PMK: Ini Wujud Kehadiran Negara!
-
Soroti Krisis Nilai, Dinas Kebudayaan Sumbar Terus Perkuat Pelestarian Adat Minangkabau
-
Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik Masuk Tahap Konstruksi, Ini Kata Gubernur Sumbar