SuaraSumbar.id - Bencana banjir dan longsor yang menerjang wilayah Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar), menimbulkan kerugian hingga Rp 6,6 miliar. Bencana alam itu terjadi pada Jumat (3/5/2024) lalu di Kecamatan Silungkang.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sawahlunto, Dedi Ardona mengatakan, total kerugian itu dihitung dari sektor pertanian, perikanan, rumah/pemukiman, sekolah, jalan dan irigasi.
Dari sektor pertanian, tercatat kerugian Rp 173.500.000,-, sektor perikanan Rp 600.000, rumah/pemukiman Rp 1.657.470.000. Kemudian kerugian di sekolah tercatat Rp 10.500.000, sektor jalan Rp 4.593.967.236 dan irigasi Rp 194.100.000.
Sementara itu, bencana juga menelan seorang korban jiwa dan korban luka sebanyak 10 orang.
"Tercatat rumah terdampak bencana 416 unit, fasilitas umum 3 unit dan 8 titik, jalan longsor 49 ruas, lahan pertanian 12,9 ha dan irigasi 1 unit," kata dia merinci.
Kemudian untuk masyarakat terdampak berjumlah sebanyak 433 Kepala Keluarga (KK) atau 1641 jiwa. "Masyarakat yang mengungsi tercatat 33 KK atau 139 jiwa," katanya.
Untuk status tanggap darurat bencana diberlakukan sejak 05 Mei 2024 dan kemudian diperpanjang sampai tanggal 1 Juni 2024.
Penjabat (Pj) Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan menyampaikan Pemkot telah melakukan upaya-upaya penanganan bencana itu secara terpadu dan diusahakan semaksimal mungkin.
"Kita telah mengerahkan seluruh sumber daya yang ada di Pemkot dan juga didukung Pemerintah Provinsi sampai Pemerintah Pusat. Sampai-sampai kita mengerahkan juga jajaran ASN untuk bergotong royong ke lokasi fasilitas umum dan rumah-rumah warga yang terdampak bencana," katanya.
Saat ini, untuk langkah penanganan bencana yang masih dilakukan yakni bergotong royong membersihkan dan membenahi rumah yang terdampak serta penyaluran bantuan-bantuan. (Antara)
Berita Terkait
-
Jeritan dari Tepi Setu Gunung Putri: Setiap Mendung, Kami Sudah Siap Mengungsi
-
Hari Keempat Pencarian Pegawai Kemendagri di Ciliwung, Tim SAR Hadapi Medan Berbatu dan Ancaman
-
Teknologi Penangkal Banjir: Modifikasi Cuaca Siap Diterapkan di Langit Jabodetabek
-
2 Hari Pencarian Oden Sumantri, Pegawai Kemendagri Hilang Ditelan Longsor Puncak Bogor
-
Banjir dan Tanah Longsor di Puncak Bogor, 3 Orang Meninggal Dunia
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
Terkini
-
Polresta Padang Kandangkan 140 Motor dalam Razia Balap Liar, Knalpot Brong dan STNK Target Utama!
-
Gunung Marapi Erupsi 46 Detik, Ancaman Lahar Dingin Tetap Mengintai!
-
Sumbar Lawan Karhutla: 10 Ton NaCl Diterbangkan BMKG untuk Hujan Buatan!
-
Galaxy Z Fold7 Hadir Lebih Tipis dan Tetap Kokoh Setelah Melewati Tes Uji 500 Ribu Kali Lipatan
-
Polda Sumbar Perketat Pengawasan Tol Padang-Sicincin, Kenapa?