Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Sabtu, 25 Mei 2024 | 11:20 WIB
Petugas SAR melakukan pencarian korban banjir lahar dingin Gunung Marapi. [ANTARA]

SuaraSumbar.id - BMKG menargetkan penaburan 30 ton garam di langit sekitar Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar). Hal ini dilakukan untuk modifikasi cuaca untuk pengendalian dampak bencana di daerah tersebut.

"30 ton penaburan garam karena modifikasi cuaca diteruskan dengan prioritas pada wilayah sekitar Gunung Marapi," kata Plt Deputi Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto melansir Antara, Sabtu (25/5/2024).

Penaburan garam dilakukan dengan pesawat terbang dalam beberapa tahap. Di mana 15 ton garam telah dilakukan sejak 15 Mei 2024. Sementara 15 ton lagi akan ditaburkan ke wilayah yang sama hingga 29 Mei 2024.

"Semua sudah disiapkan untuk terus dilakukan sampai tanggal 29 Mei ini," ujarnya.

Dirinya berharap upaya modifikasi cuaca itu bisa berjalan dengan baik dan dapat mengurangi curah hujan di Sumbar, khususnya daerah di sekitar Gunung Marapi yang jadi prioritas.

Sebelumnya, berdasarkan analisa tim meteorologi BMKG diketahui hujan berintensitas sedang hingga lebat masih berpotensi melanda daerah tersebut dalam beberapa waktu ke depan antara bulan Mei-awal Juni.

Sementara pada saat yang bersamaan peninjauan lapangan yang tim Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG mendapati sebagian besar aliran sungai di Sumbar berhulu dari Gunung Marapi, yang masih menyisakan endapan material vulkanik sekitar satu juta meter kubik.

BMKG menilai pengendalian curah hujan di sekitar Gunung Marapi menjadi yang paling diprioritaskan dalam operasi modifikasi cuaca ini, guna mencegah atau mengurangi dampak terjadinya bencana banjir lahar dingin dan longsor susulan.

Diketahui, pada 11 Mei 2024 banjir lahar dingin dan longsor itu menimbulkan korban jiwa dan dampak kerusakan dengan jumlah yang cukup besar di Kabupaten Tanah Datar, Agam, Padang Panjang.

Load More