Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Minggu, 19 Mei 2024 | 12:04 WIB
Potret aliran Sungai Batang Anai pascabanjir bandang bercampur lahar dingin Gunung Marapi melanda daerah itu pada Sabtu (11/5/2024). [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy, menekankan pentingnya pembangunan sabo dam untuk mengantisipasi potensi banjir dan banjir bandang lahar dingin.

Idealnya, 150 sabo dam dibutuhkan untuk melindungi 25 aliran sungai yang berhulu ke Gunung Marapi.

"Sabo dam itu untuk menahan batu-batu besar serta kayu/pohon yang terbawa arus dari lereng Gunung Marapi," katanya, melansir Antara, Minggu (19/5/2024).

Saat ini, Sumatera Barat hanya memiliki 2 check dam, jauh dari ideal dibandingkan dengan 272 sabo dam di aliran sungai Gunung Merapi, Yogyakarta.

"Kita berterima kasih karena Direktorat Sumber Daya Air Kementerian PUPR merencanakan membangun sekitar 12 sabo dam pada enam aliran sungai yang berhulu ke Gunung Marapi tahun ini," ujarnya.

Dirinya menilai Kementerian PUPR benar-benar serius untuk membantu penanggulangan bencana banjir dan banjir bandang lahar dingin di Sumbar.

Dirinya berharap ke depan jumlah sabo dam pada aliran sungai yang memiliki potensi bencana bisa terus ditambah, sehingga benar-benar bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.

Sabo dam merupakan bangunan dam atau bangunan dengan pelimpas yang tujuannya untuk mencegah bahaya banjir lahar gunung berapi.

Selain sebagai pengendali lahar, sabo dam juga bermanfaat untuk mencegah bahaya longsor, menahan bebatuan dan kayu yang dibawa arus banjir.

Load More