SuaraSumbar.id - Warga Nagari Koto Tuo, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, mengalami kejutan mengerikan saat banjir bandang tiba-tiba menerjang desa mereka pada malam hari, tanpa ada tanda-tanda peringatan sebelumnya.
Kejadian ini terjadi sekitar pukul 22.15 WIB pada Sabtu (11/5) malam, meninggalkan kerusakan besar dan kehancuran yang luas.
Menurut Lazuardi, salah satu warga yang menjadi korban, suara gemuruh air dan gesekan batu besar menjadi tanda awal datangnya bencana.
"Tidak ada waktu untuk persiapan, semuanya berlangsung sangat cepat. Rumah, kendaraan, warung, bahkan sekolah lenyap ditelan banjir," ungkap Lazuardi, Senin (13/5/2024).
Kondisi geografis dan historis Nagari Koto Tuo, yang sebelumnya jarang terkena dampak bencana alam seperti ini, membuat warga tidak menduga akan terjadi banjir bandang.
"Sejak lahar dingin Gunung Marapi beberapa waktu lalu, kami tidak pernah mengalami bencana serupa. Bahkan, ada warga yang mengatakan terakhir kali banjir besar terjadi adalah tahun 2010, namun tidak sebesar ini," tambahnya.
Banjir kali ini, yang oleh warga setempat disebut 'galodo', membawa material berupa kayu besar dan bebatuan seukuran kendaraan.
"Airnya sangat besar, menghanyutkan bangunan dan segala sesuatu di jalurnya. Sekolah di IV Koto hampir tidak tersisa, dan begitu pula dengan beberapa rumah makan dan warung," kata dia.
Kerugian akibat banjir bandang ini diperkirakan mencapai miliaran rupiah, hanya untuk Nagari Koto Tuo.
Saat ini, warga bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), SAR, TNI, dan Polri sedang bekerja keras untuk membersihkan material yang tersisa dari banjir dan saling memberi semangat dalam masa pemulihan ini.
Masyarakat Nagari Koto Tuo kini berharap bantuan dan dukungan lebih lanjut untuk membangun kembali kehidupan mereka setelah tragedi yang mengguncang desa mereka tanpa peringatan ini.
Kontributor : Rizky Islam
Berita Terkait
-
Banjir Bandang di Tanah Datar: 19 Orang Meninggal Dunia, 29 Belum Ditemukan
-
Mayat Diduga Korban Banjir Bandang Ditemukan di Batang Anai
-
Banjir Bandang Bercampur Lahar Dingin Gunung Marapi Rusak 50 Hektare Lahan Pertanian Warga Agam
-
BMKG Ungkap Penyebab Banjir Bandang Bercampur Lahar Dingin Gunung Marapi di Sumbar: Peringatan Dini Sudah Diterbitkan!
-
Identitas Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar: 37 Orang Meninggal, 17 Hilang
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
-
Berani Banget! Alex Pastoor Bikin Heboh Publik Belanda Gegara Ucapannya
-
10 HP Kamera Terbaik Agustus 2025, iPhone Kalah dari Merek Ini
-
Fakta Unik A-Z Padel: Olahraga Hits yang Bikin Penasaran
Terkini
-
Indeks Pariwisata Halal Sumbar 2025 Meningkat versi IMTI, Ini Alasannya
-
Warga Sumbar Dilarang Makan Telur Penyu, Ini Alasannya
-
Padang Siapkan Tsunami Drill Skala Besar, 200 Ribu Warga Bakal Dilibatkan Ikut Simulasi Bencana!
-
Bantah Oknum Pegawai Terjerat Kasus Tanah hingga Diperiksa Polisi, BPN Bukittinggi: Tidak Ada!
-
QLola by BRI Jadi Bagian dari Transformasi Strategis Menuju Model Universal Banking