SuaraSumbar.id - Banjir bandang bercampur lahar dingin Gunung Marapi dipicu intensitas hujan deras berdurasi panjang yang mengguyur wilayah Sumatera Barat (Sumbar) pada Sabtu (11/5/2024).
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, berdasarkan analisa per tanggal 8 Mei 2024, sudah ditemukan potensi hujan intensitas sedang hingga sangat deras mengguyur wilayah Sumbar.
“Potensi hujan yang demikian itu teramati dapat berlangsung secara lebih intensif oleh karena ada fenomena Sirkulasi Sinklonik, atau pembentukan awan dan belokan angin lokal,” katanya dalam konferensi pers virtual, Minggu (12/5/2024) malam.
Menurutnya, tim Meteorologi BMKG pada hari yang sama langsung menerbitkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem yang dapat berujung bencana hidro-meteorologi seperti banjir, longsor dan seterusnya di Sumbar.
Dalam peringatan dini tersebut BMKG meminta masyarakat di Sumbar, khususnya di daerah rawan bencana seperti pesisir, pegunungan, perbukitan waspada cuaca ekstrem mulai dari tanggal 9-12 Mei 2024.
“Dari rentetan ini puncaknya terjadi kemarin (Sabtu, 11/5) hujan berlangsung mulai dari sore hingga malam di atas 150/200 mm sehingga banjir bandang diikuti oleh lahar melanda Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang,” kata Dwikorita.
Terkait lahar gunung, kata Dwikorita, material tersebut berasal dari sisa erupsi Gunung Marapi beberapa waktu lalu yang masih mengendap di lereng bagian puncaknya, kemudian terbawa air hingga turut melanda tiga kabupaten/kota tersebut yang berada di sekitarnya.
“Jadi bukan saat itu Gunung Marapi erupsi tapi karena memang hujannya sangat deras, yang bahkan masih akan berlangsung hingga tanggal 22 Mei 2024 atau setidaknya dalam tiga hari ke depan,” imbuhnya.
Diketahui, BNPB melaporkan sejumlah kecamatan di Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang dilanda banjir bandang bercampur material lahar dingin Gunung Marapi pada Sabtu (11/5/2024) malam. Selain itu, puluhan nyawa melayang dalam bencana alam tersebut.
Berdasarkan data BPBD Sumbar hingga Minggu (12/4/2024) malam, total korban jiwa mencapai 37 orang. Selain itu, ada 17 orang korban yang belum ditemukan.
Informasinya, korban meninggal dunia sudah dievakuasi. Sebagian di antaranya juga sudah diserahkan kepada pihak keluarga. Sementara itu, 17 orang korban lagi masih dalam pencarian.
Korban meninggal dunia mayoritas berasal dari Kabupaten Agam yang menjadi daerah paling parah terdampak banjir lahar dingin. Kemudian warga asal Tanah Datar, Padang Panjang dan Padang Pariaman. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Heboh! 5 Link ShopeePay Gratis Tersebar, Kesempatan Dapat Rp2,5 Juta Cuma Sekali Klik
-
Ibu Muda Buang Bayinya yang Terpotong 3 Bagian di Bukittinggi Ditangkap
-
Resep Perkedel Jagung Renyah, Gurih, Camilan Simpel Favorit Keluarga!
-
Resep Sambel Tempe Kemangi: Pedas dan Bikin Nambah Nasi Terus!
-
Bayi Diduga Baru Lahir Ditemukan di Bukittinggi, Kondisi Terpotong-potong