SuaraSumbar.id - Ribuan warga etnis Rohingya mengungsi di perbatasan Myanmar-Bangladesh dekat Sungai Naf untuk mencari perlindungan akibat konflik di Myanmar.
Seorang mahji atau pemimpin komunitas Rohingya di kamp pengungsi Cox's Bazar di Bangladesh, Mohammad Nur Hashem mengatakan bahwa orang-orang Rohingya secara berkelompok meninggalkan desa-desa di tengah meningkatnya konflik.
“Sedikitnya 200 warga Rohingya berhasil melintasi perbatasan Bangladesh dan mencapai kamp pengungsi di Cox’s Bazar. Sebagian besar dari mereka menghindari jam malam dan melintasi Sungai Naf melalui perahu-perahu kecil dengan mempertaruhkan nyawa,” kata Hashem, Minggu (21/4/2024).
Seorang pria Rohingya yang mencari perlindungan mengatakan kepada televisi lokal Channel24 bahwa konflik yang sedang berlangsung antara pasukan junta Myanmar dan pejuang pemberontak telah memaksa mereka melarikan diri demi keselamatan.
Pekan lalu, Tentara Arakan dan kelompok pemberontak lainnya mengintensifkan serangan di kamp pasukan junta di utara Maungdaw di Negara Bagian Rakhine, hingga membuat banyak warga Rohingya yang teraniaya untuk mengungsi.
Hashem mengatakan salah satu keponakannya melarikan diri dari desanya di Maungdaw setelah baku tembak besar-besaran dan konflik antara pasukan junta dan pejuang pemberontak dimulai pada 17 April lalu.
“Kami belum berhasil melakukan kontak dengannya sejak dia meninggalkan rumah,” katanya.
Bangladesh berulang kali menyatakan bahwa mereka tetap waspada untuk mencegah masuknya kembali pengungsi Rohingya.
Pasukan perbatasan telah memperketat keamanan di sepanjang perbatasan Bangladesh-Myanmar di tenggara distrik Cox’s Bazar.
Mohammed Rezuwan Khan, warga Rohingya lainnya di Cox’s Bazar, juga membenarkan bahwa sekitar seribu warga Rohingya telah berkumpul di sepanjang perbatasan tenggara.
"Rohingya setiap hari berkumpul dalam kelompok di sepanjang perbatasan Bangladesh untuk mencari perlindungan, tetapi keamanan yang ketat tidak memungkinkan mereka masuk," ujar Khan.
Abu Saleh Mohammad Obaidullah, komisioner tambahan yang mengurus bantuan pengungsi dan repatriasi di Cox’s Bazar, mengatakan kepada Anadolu bahwa pasukan perbatasan Bangladesh memastikan keamanan di sepanjang perbatasan untuk memeriksa setiap penyeberangan perbatasan ilegal.
Namun, dia mengatakan, mereka belum mendapat berita apa pun tentang berkumpulnya warga Rohingya dalam jumlah besar di sepanjang perbatasan lintas batas Sungai Naf di Bangladesh.
Warga Rohingya yang teraniaya di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, menjadi korban konflik yang sedang berlangsung antara pasukan junta dan kelompok pemberontak.
Sekitar 1,2 juta warga Rohingya dari Myanmar tinggal di kamp pengungsi yang padat di tenggara Cox's Bazar, setelah melarikan diri dari tindakan keras militer Myanmar pada Agustus 2017. (Antara)
Berita Terkait
-
Di Balik Jeruji Truk: Kisah Pilu Pengungsi Rohingya yang Ditolak di Aceh
-
Gencatan Senjata Gagal, Pemulangan Pengungsi Rohingya dari Bangladesh Tertunda
-
Puluhan Orang Rohingya Diam-diam Tinggali 2 Rumah di Sukabumi, Dipastikan Tanpa Surat Imigrasi
-
Cerita Perempuan Indonesia yang Menikah dengan Pengungsi Rohingya: Saya Tak Melihat Suku, Tapi dari Kemanusiaan
-
Di Balik Jeruji Besi: Nasib Tragis Ratusan Pengungsi Rohingya di Penjara Bangladesh
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
Polres Pariaman Ungkap Pemilik Ganja 11,7 Kilogram, Pelaku Ternyata Narapidana Narkoba
-
Rendang Diusulkan Jadi Warisan Budaya UNESCO, Ini Kata Kementerian Kebudayaan
-
Kantor MUI Sumbar Dibangun di Kawasan Masjid Syekh Khatib Al Minangkabawi, Bangunan 5 Lantai Senilai Rp 24 Miliar
-
Plt Gubernur Sumbar Soroti Daerah Rawan Konflik di Pilkada 2024: Bisa Menghambat Pemilihan!
-
Pria Lansia Tewas Usai Terseret Arus Sungai di Kota Padang