SuaraSumbar.id - Wilayah Sumatera Barat (Sumbar) berpotensi dilanda cuaca ekstrem pada periode 16-22 April 2024. Perkiraan itu berdasarkan analisis BMKG yang telah diumumkan sejak dua hari lalu.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi menilai bahwa cuaca ekstrem juga dapat mempengaruhi angka inflasi di daerah. Hal itu tentunya juga perlu diwaspadai.
"Koordinasi antar semua pihak perlu terus ditingkatkan sebagai upaya antisipasi peningkatan inflasi akibat cuaca ekstrem," katanya, Kamis (18/4/2024).
Ia mengatakan, cuaca ekstrem bisa berdampak pada perlambatan pendistribusian bahan kebutuhan pangan hingga gagal panen. Hal itu bisa memicu melambungnya harga kebutuhan pokok.
"Pemprov Sumbar terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah pusat untuk memastikan inflasi 2024 dalam sasaran 2,5 plus minus satu persen. Saat ini masih cukup tinggi di kisaran 3,9 persen (yoy), yang dipengaruhi oleh banyaknya bencana alam di Sumbar karena cuaca ekstrem," katanya.
Ia menyebutkan dua komoditas pokok langganan penyumbang inflasi di Sumbar ialah beras dan cabai merah. Sejauh ini langkah yang diambil untuk mengendalikan harga komoditas itu melalui operasi pasar dan bazar murah.
"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Forkopimda, bupati/wali kota, UPT, dan balai-balai, serta kementerian, yang telah bekerja sama, bahu-membahu, dalam upaya menjaga kestabilan, ketentraman, kenyamanan, serta menjaga kestabilan, ketersediaan pangan serta pengendalian harga pangan di Sumbar," ujarnya.
Namun demikian, sambungnya, hal yang tetap perlu diwaspadai ialah potensi cuaca ekstrem di Sumbar yang sering menyebabkan kejadian bencana, seperti longsor dan banjir. Kejadian-kejadian itu kemudian kerap menyebabkan gagal panen, kerusakan jalan, dan turut menghambat arus distribusi bahan pangan.
"Kita mendapatkan informasi prakiraan cuaca periode 16-22 April 2024 dari BMKG. Diperkirakan cuaca di Sumbar masih ekstrem yang berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi yang wajib diwaspadai," kata Gubernur Mahyeldi.
Data BPS, inflasi Sumbar dua bulan terakhir terjadi kenaikan. Pada Februari 2024 inflasi tercatat 3,32 persen (yoy) dan naik menjadi 3,93 persen (yoy) pada bulan Maret 2024. (Antara)
Berita Terkait
-
Musim Panas Kian Panas, Saatnya Tingkatkan Kesiapsiagaan Iklim
-
Arab Saudi Cuaca Ekstrem 50 Derajat Celcius, Menag: Jemaah Haji Jangan Kejar Sunah Dulu!
-
Studi: Cuaca Ekstrem Memperparah Krisis Kesehatan Reproduksi Remaja
-
Dramatis! Begini Kondisi Pelabuhan Tanjung Emas Usai Tembok Penahan Laut Jebol Diterjang Air Pasang
-
Cuaca Ekstrem Jadi Kenyataan Tak Terhindarkan, Bagaimana Memperkuat Ketahanan?
Tag
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
5 HP Murah dengan Desain Mirip iPhone Juni 2025, Bukan iPhone HDC!
-
Pemain Keturunan Rp 112,98 Miliar Potensi Comeback Gantikan Teman Duet Bek Klub Serie B Lawan Jepang
-
5 Mobil Keluarga Rp70 Jutaan Juni 2025: Kabin Longgar Mesin Bandel, Irit Bahan Bakar
-
Eksklusif dari Jepang: Mulai Memerah, Ini Kondisi Osaka Jelang Laga Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
Terkini
-
Profil Singkat 3 Pelajar Asal Sumbar Lolos ITB Jalur Prestasi, Disambangi Rektor ke Ranah Minang!
-
5 Rekomendasi Penginapan Nyaman di Padang, Punya Harga Terjangkau
-
Kumpulan 8 Link DANA Kaget Aktif Hari Ini, Waspada Penipuan Berkedok Saldo Gratis!
-
Merawat Bahasa Minangkabau, Balai Bahasa Sumbar Genjot Kompetensi Guru Utama di 18 Daerah!
-
Belasan Anggota Geng Motor Pelaku Pengeroyokan-Pembakaran Ditangkap