Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 15 April 2024 | 16:10 WIB
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Prabowo Subianto. (Suara.com/Bagaskara)

SuaraSumbar.id - Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam, menyarankan agar Prabowo Subianto memfokuskan perhatian untuk memperkuat dan menjaga hubungan baik dengan Partai Golkar.

Menurut Saiful, Golkar sebagai partai yang memiliki kekuatan nyata di parlemen, lebih strategis dibandingkan mengandalkan dukungan dari Presiden Joko Widodo, yang masa jabatannya akan segera berakhir.

"Jokowi akan jadi masa lalu bagi Prabowo, dan selanjutnya sudah cukup bersama Golkar," kata Saiful Anam, Senin (15/4/2024).

Saiful menjelaskan, mendekati akhir masa jabatannya, Jokowi tidak lagi memiliki kendaraan politik yang efektif, dan di parlemen, ia tidak memiliki wakil yang dapat bergerak secara signifikan.

"Jokowi akan seperti macan ompong yang tidak lagi memiliki wibawa dalam perpolitikan," ujar Saiful.

Dia menambahkan, Jokowi akan kehilangan pengaruh yang substansial setelah lengser.

Oleh karena itu, menurut Saiful, Prabowo sebaiknya lebih memilih untuk menjaga dan memupuk hubungan dengan Golkar yang memiliki kekuatan politik yang lebih riil dan terlihat.

Menurut Saiful, kecuali jika Jokowi dapat mengambil alih kepemimpinan PDIP atau Golkar sebagai ketua umum, peluangnya untuk mempengaruhi kebijakan dan dukungan politik di masa depan akan sangat terbatas.

"Kalau ingin lebih strategis, saatnya Prabowo lebih memupuk dan menjaga hubungan dengan Golkar," pungkas Saiful.

Dengan demikian, Saiful menggarisbawahi pentingnya memilih sekutu yang bisa memberikan dukungan politik yang stabil dan efektif untuk masa mendatang.

Kontributor : Rizky Islam

Load More