SuaraSumbar.id - Iran melancarkan serangan bertubi-tubi ke wilayah Israel. Tak tanggung-tanggung, Iran dilaporkan menembak 300 rudal dan drone berbagai jenis ke Negeri Zionis.
Pakar hubungan internasional dari Universitas Andalas (Unand) Sumbar Virtuous Setyaka menilai serangan itu berkaitan dengan kedaulatan negara.
"Ketika Iran melakukan balasan, sebagai negara yang berdaulat, hal itu wajar saja," kata Virtuous melansir Antara, Senin (15/4/2024.
Serangan yang dilancarkan Iran, kata Virtuous, merupakan respons terhadap ulah Israel yang terlebih dahulu menyerang Kedutaan Besar Iran di Damaskus.
"Israel menyerang Kedutaan Besar Iran, dan itu bisa dianggap sebagai pelecehan atau penghinaan terhadap kedaulatan sebuah negara," ujarnya.
Ketegangan yang terjadi di Timur Tengah tidak lepas dari konflik yang terjadi di Palestina. Jika konflik antara Hamas dan Zionis Israel tidak segera dihentikan, maka berpeluang menimbulkan eskalasi konflik yang jauh lebih besar.
"Jadi, kalau tidak segera dihentikan, eskalasinya akan meluas di tingkat kawasan Timur Tengah," ujarnya.
Bahkan, lebih buruk lagi konflik itu bisa saja menyeret atau mengakibatkan negara-negara di luar Timur Tengah ikut terlibat langsung dalam peperangan.
Kementerian Luar Negeri bersama Kedutaan Besar RI di Teheran dan perwakilan RI di Timur Tengah terus memantau kondisi warga negara Indonesia (WNI) di tengah konflik yang memanas antara Iran dan Israel.
Menurut KBRI Teheran, sebanyak 376 WNI berada di Iran, sebagian besar di antara mereka adalah pelajar/mahasiswa di Kota Qom.
Khawatir konflik picu perang proksi global
Virtuous mengkhawatirkan eskalasi konflik yang terjadi di Timur Tengah dapat memicu perang proksi di tataran global.
"Negara-negara lain di luar Timur Tengah bisa saja ikut terlibat dalam perang proksi," cetusnya.
Dirinya menjelaskan perang proksi tidak harus mengarah pada serangan fisik terhadap pangkalan militer dari satu negara ke negara lain.
Namun, perang dagang atau perang ekonomi juga bisa dikatakan sebagai bagian dari perang proksi yang dilakukan suatu negara terhadap negara yang dimusuhi.
Berita Terkait
-
MUI Demo Akbar Selamatkan Gaza: Prabowo Diminta Bertindak, Masyarakat Diajak Boikot Produk Israel
-
Bantah Kirim Senjata ke Gaza, Kanada Tegaskan Larangan Ekspor Senjata ke Israel
-
CEK FAKTA: Israel Dibom Iran hingga Wilayahnya Hangus 50 Persen
-
Operasi Rahasia Mossad Digagalkan Intelijen Iran
-
CEK FAKTA: TNI Tantang Israel Perang Besar
Terpopuler
- Kekayaan Hakim Dennie Arsan Fatrika yang Dilaporkan Tom Lembong: Dari Rp192 Juta Jadi Rp4,3 Miliar
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Agustus: Klaim 3.000 Gems dan Pemain 111
Pilihan
-
Deretan Kontroversi Bella Shofie, Kini Dituduh Tak Pernah Ngantor sebagai Anggota DPRD
-
Klub Belum Ada, Bursa Transfer Mau Ditutup! Thom Haye Ditolak Mantan
-
Menko Airlangga Cari-cari Rojali dan Rohana di Tengah Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen: Hanya Isu!
-
Data Ekonomi 5,12 Persen Bikin Kaget! Tapi Raut Wajah Sri Mulyani Datar dan Penuh Misteri!
-
Harus Viral Dulu, Baru PPATK Buka 122 Juta Rekening Nasabah yang Diblokir
Terkini
-
BRI Sabet Penghargaan Best Domestic Custodian Bank, AUC Tembus Terbesar Nasional
-
BRI Raih Penghargaan ACGS, Wujud Komitmen terhadap Tata Kelola Perusahaan yang Unggul dan Transparan
-
Gunung Marapi Masih Fluktuatif, Ini Peringatan Badan Geologi
-
Kronologi Warga Tangerang Terseret Ombak Pantai Padang, Ditemukan Tewas Usai Hilang 2 Hari
-
Viral Penghulu Berenang Seberangi Sungai Demi Akad Nikah Warga di Pasaman