SuaraSumbar.id - Sebanyak 800 hektare lahan pertanian masuk ke dalam radius 4,5 kilometer dari puncak Gunung Marapi. Lahan tersebut berpotensi terdampak erupsi gunung yang berada di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) itu.
"Dalam kawasan radius 4,5 kilometer itu ada 800 hektare lahan pertanian seperti cabai, tomat, terong dan bawang yang berpotensi terdampak erupsi Gunung Marapi," kata Sekretaris Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumbar, Ferdinal Asmin, dikutip dari Antara, Rabu (24/1/2024).
Pascaerupsi Gunung Marapi 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) terjadi, hasil pertanian di Kabupaten Agam maupun di Kabupaten Tanah Datar mengalami penurunan.
Namun, Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumbar belum memiliki data valid berapa penyusutan yang terjadi.
Kemudian berdasarkan data di lapangan sekitar 315 ha lahan pertanian sudah terdampak langsung akibat semburan abu vulkanik Gunung Marapi. Lebih rinci sekitar 40 ha lahan pertanian petani dilaporkan merugi atau gagal panen.
"Penyumbang produksi sayur-sayuran di Sumbar ini memang banyak dari dua daerah itu," kata dia.
Kondisi pertanian masyarakat tersebut diperburuk oleh serangan hama serta kondisi iklim yang selama beberapa waktu terakhir tidak menentu.
Akan tetapi secara umum kebutuhan sayur-sayuran di Provinsi Sumbar masih dapat terpenuhi berkat pasokan dari Alahan Panjang, Kabupaten Solok serta dari Pulau Jawa.
Berdasarkan rekomendasi yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) masyarakat yang bermukim di sekitar Gunung Marapi, pendaki, pengunjung atau wisatawan tidak diizinkan masuk atau berkegiatan di wilayah radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi (Kawah Verbeek).
Baca Juga: Erupsi Gunung Marapi Kembali Meningkat, Sehari Meletus 3 Kali
Dengan adanya rekomendasi tersebut, Ferdinal mengatakan pemangku kepentingan harus mulai memikirkan kompensasi bagi petani yang dilarang bercocok tanam dalam radius 4,5 kilometer.
"Data yang kami himpun sekitar 2.000 petani dalam radius 4,5 kilometer itu pada umumnya berada di Kecamatan Candung dan Sungai Pua," katanya.
Berita Terkait
-
Desa Ini Raih Juara Umum Nugraha Karya Desa BRILiaN 2023 karena Optimalkan AgenBRILinK, BRImo, dan QRIS BRI
-
Danrem 032/Wirabraja Minta Warga Jauhi Radius 4,5 Kilometer Gunung Marapi: Harusnya Tak Ditempati Lagi!
-
SAR Padang Sarankan Pemasangan Alat Deteksi Erupsi Gunung Marapi, Ini Alasannya
-
Polisi Bongkar Kasus Penyelewengan BBM Bersubsidi di Padang, Begini Modusnya
-
Makin Rawan! 500 Ribu Meter Kubik Material Erupsi Gunung Marapi Berpotensi Terjang Warga
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Pencarian Korban Banjir Bandang Agam Diperpanjang 15 Hari, Tim Gabungan Kerahkan Alat Berat
-
10 Jenazah Korban Banjir Bandang Dimakamkan Massal di Agam, Semua Tanpa Identitas!
-
Waspada Bencana Mengintai, Cuaca Ekstrem Sumbar Diprediksi hingga 13 Desember 2025
-
KLH Segel Sementara Tambang di Sumbar, Pasang Plang Pengawasan Publik
-
Kapan Waktu Terbaik Pakai Sunscreen? Jaga Kesehatan Kulit Setiap Hari