SuaraSumbar.id - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, menyatakan keprihatinannya atas apa yang dia anggap sebagai tanda-tanda kepemimpinan otoritarian dari kubu calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Hal ini terlihat dari tindakan pendukung Prabowo-Gibran yang melaporkan calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) setelah debat capres yang berlangsung pada Minggu, 7 Januari.
Menurut Hasto, tindakan ini menunjukkan penolakan terhadap prinsip-prinsip demokrasi.
"Debat adalah bagian dari demokrasi untuk menyampaikan gagasan. Sayangnya, kubu Prabowo-Gibran, yang kalah dalam debat, malah melaporkan lawan debatnya," ungkap Hasto di Kantor DPD Yogyakarta, pada Sabtu, 13 Januari 2024.
Hasto menambahkan, debat yang bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri tidak mengandung serangan personal atau membuka rahasia negara.
"Pernyataan yang dibuat dalam debat adalah untuk mengukur pemahaman seorang pemimpin tentang isu-isu geopolitik dan hubungan luar negeri," jelas Hasto.
Lebih lanjut, Hasto mengkritik Prabowo yang sering kali emosional dan menggunakan bahasa kasar.
"Pernyataan seperti 'ndasmu', 'goblok', dan 'tolol' seharusnya tidak dikeluarkan oleh calon pemimpin," katanya.
Sebagai reaksi terhadap situasi ini, Hasto menyebutkan bahwa ada hubungan emosional yang terjalin antara kubu Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin Iskandar.
Baca Juga: Potensi Koalisi Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024 Picu Spekulasi Politik
Kedua pasangan calon tersebut, menurut Hasto, memiliki tujuan yang sama untuk menjaga demokrasi di tangan rakyat dan mencegah kecurangan dalam pemilihan.
Terkait laporan ke Bawaslu, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja telah mengonfirmasi bahwa laporan terhadap Anies Baswedan masih dalam proses penelusuran dan penerimaan berkas.
"Kami masih dalam proses menelusuri dan memahami laporan ini," kata Bagja dalam sebuah keterangan pers pada Kamis, 11 Januari.
Kontributor : Rizky Islam
Berita Terkait
-
Potensi Koalisi Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024 Picu Spekulasi Politik
-
Spekulasi Strategi PDI Perjuangan di Pilpres 2024: 'Bermain Dua Kaki' dengan Dukungan ke Ganjar dan Gibran
-
Ekonom Senior Ramalkan Utang Indonesia Membengkak Jika Prabowo-Gibran Menang Pilpres 2024
-
Peristiwa Mencekam, Mobil Ketua Relawan Prabowo-Gibran Sulsel Ditembak OTK, Pelaku Masih Misterius
-
Dinasti Jokowi Disorot The New York Times, Citranya Buruk di Internasional
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
Terkini
-
3.878 Warga Agam Terdampak Bencana Masih Mengungsi
-
KLH Segel 5 Tambang di Sumbar, Diduga Picu Banjir DAS Batang Kuranji Padang
-
72 Korban Bencana Hidrometeorologi di Agam Belum Ditemukan, Pencarian Dikebut Pakai Alat Berat
-
Parah! Kematian Ikan Danau Maninjau Tembus 1.428 Ton, Petani Merugi Rp 32,86 Miliar
-
Danantara dan BP BUMN Konsolidasikan 1.000 Relawan BUMN di Sumatra, Dukung Pemulihan Warga Terdampak