SuaraSumbar.id - Peningkatan aktivitas Gunung Marapi yang berstatus Siaga sejak Selasa, 9 Januari, telah mengakibatkan lima letusan dan 34 hembusan, memicu kenaikan jumlah pengungsi.
Hingga kemarin, di Mushalla Al-Ikhlas, Nagari Kotobaru, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanahdatar, tercatat 112 jiwa atau 36 kepala keluarga telah mengungsi.
Pengungsi ini berasal dari beberapa daerah di lereng Gunung Marapi, termasuk Jorong Koto dan Nagari Kotobaru.
Penambahan jumlah pengungsi terjadi sejak Kamis malam, dengan 12 keluarga baru, meningkat dari 24 keluarga yang tercatat pada Rabu sore.
Saat ini, pengungsi didominasi oleh wanita dan anak-anak, yang tetap aman dan sehat di lokasi pengungsian.
Camat X Koto, Mukhlis, mengatakan bahwa aktivitas pengungsi, terutama laki-laki, tetap berlangsung normal dengan bekerja di ladang dan memeriksa rumah yang ditinggalkan.
"Dari sembilan nagari di Kecamatan X Koto, empat berada di kawasan Marapi. Untuk Nagari Kotobaru, ada dua jorong dengan populasi 2074 jiwa," kata dia, dikutip Minggu (14/1/2024).
Pengungsian diatur dengan koordinasi antara Forkopimca X Koto, mengikuti arahan dari pimpinan daerah.
Rencana evakuasi juga telah disiapkan, dengan penentuan zona hijau, kuning, dan merah.
Baca Juga: Gunung Marapi Erupsi Minggu Pagi, Lontarkan Abu Setinggi 1.300 Meter, Warga Diimbau Jauhi Radius Km
Mantan Kepala BPBD Tanahdatar menjelaskan bahwa pemukiman di Kotobaru berada dalam radius lima kilometer dari kawah, dan warga mengungsi karena kekhawatiran akan suara gemuruh dari kawah.
Kapolsek X Koto, Iptu Rahmad Deddi, menyatakan bahwa keamanan rumah warga yang ditinggalkan terjaga, dengan patroli rutin oleh petugas kepolisian dan bhabinkamtibmas.
Untuk menjaga kesehatan pengungsi, pemeriksaan kesehatan berkala akan dilakukan.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Tanahdatar telah menyalurkan bantuan tambahan berupa bahan pokok ke pengungsi, dengan perhatian khusus pada kebutuhan mendesak.
Survei lokasi dilakukan oleh Dandim 0307/Tanahdatar Letkol Czi Sutrisno dan tim untuk menentukan radius aman dan jalur evakuasi bagi warga, memastikan mereka tahu kemana harus pergi saat terjadi bencana.
Kontributor : Rizky Islam
Berita Terkait
-
Gunung Marapi Erupsi Minggu Pagi, Lontarkan Abu Setinggi 1.300 Meter, Warga Diimbau Jauhi Radius Km
-
PVMBG Pastikan Lontaran Pijar Gunung Marapi Tak Keluar dari Radius 4,5 Kilometer
-
Warga Sekitar Gunung Marapi di Sumbar Diperingatkan PVMBG: Jauhi Radius 4,5 Kilometer!
-
Erupsi Gunung Marapi Lontarkan Batu Api dan Timbulkan Kepanikan
-
Gunung Marapi Siaga Erupsi, Pemkot Padang Panjang Kegiatan Luar Sekolah Dihentikan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Ombudsman Sumbar Bongkar Penahanan Ijazah Siswa, Ribuan Dokumen Akhirnya Dilepas Sekolah
-
4.211 Personel Gabungan Amankan Nataru 2026 di Sumbar, Tersebar di 66 Pos Pengamanan
-
3 Fokus Rehab-Rekon Sumbar Pasca Bencana, Pembangunan Huntap Paling Penting!
-
Agam Butuh Butuh 13 Jembatan Bailey, Akses Warga Terputus Dampak Bencana Hidrometeorologi
-
Pengerjaan Jalan Lembah Anai Dipercepat, Akses Vital Sumbar-Riau