SuaraSumbar.id - Bambang Haryo Soekartono, Anggota DPR RI dari Partai Gerindra periode 2014-2019, menyuarakan kekecewaannya terhadap Anies Baswedan, Capres Nomor Urut 1, atas serangan yang dianggapnya tidak berdasar kepada Prabowo Subianto, Capres Nomor Urut 2, dalam debat ketiga capres yang diselenggarakan oleh KPU pada Minggu (7/1) lalu.
"Partai Gerindra, termasuk saya, telah berkorban signifikan untuk memenangkan Anies-Sandi dalam Pilgub DKI Jakarta 2017," kata BHS, Rabu (10/1/2024).
Menurut BHS, seluruh anggota DPR RI Fraksi Gerindra pada periode 2014-2019 diperintahkan oleh Prabowo Subianto untuk mengumpulkan dana minimal Rp1 miliar per anggota guna mendukung Anies-Sandi. Bambang Haryo sendiri mengaku telah berkontribusi sebesar Rp3 miliar.
Kekecewaan Bambang Haryo diperparah dengan sikap Anies dalam debat capres yang dianggapnya kurang etis dan lebih banyak menyerang personal Prabowo Subianto.
Baca Juga: Anies Baswedan Ucapkan Selamat HUT ke-51 PDIP, Sinyal Kolaborasi?
Ia juga menyoroti upaya besar yang dilakukan oleh para anggota Gerindra dalam mendukung Anies-Sandi, termasuk mengerahkan minimal 100 relawan untuk sosialisasi dan membantu saksi di lapangan.
Bambang Haryo, yang juga Dewan Penasihat TKD Prabowo-Gibran Jawa Timur, menilai bahwa Anies telah kehilangan etika dalam berdebat.
Menurutnya, debat seharusnya diisi dengan adu gagasan dan data yang relevan, bukan serangan personal. BHS menutup pernyataannya dengan mengatakan bahwa Prabowo Subianto benar dalam penilaiannya bahwa Anies tidak layak berbicara tentang etika.
Tanggapan ini muncul sebagai reaksi atas debat capres terbaru, yang menyoroti dinamika internal partai dan etika politik dalam proses pemilihan presiden.
Kontributor : Rizky Islam
Baca Juga: Survei IPO: Pilpres 2024 Akan 2 Putaran, Elektabilitas Ganjar - Mahfud Paling Buncit
Berita Terkait
-
Makin Tercekik! Pedagang Tanah Abang Ngeluh PPN Mau Naik 12 %: Prabowo Jangan Sulitkan Rakyat!
-
Kompak Geruduk Istana, Ini Sederet Tuntutan Massa Pendemo Perempuan ke Prabowo
-
Anies Masuk 'Medan Pertempuran' di Pilkada Jakarta, PDIP Makin Pede Lawan Paslon yang Didukung Jokowi
-
Hitung Mundur Pilkada Jakarta: Adu Kuat Pengaruh Jokowi dan Anies di Ibu Kota
-
PPN Naik Jadi 12 Persen, Rieke Diah Pitaloka Kirim Pesan ke Prabowo Subianto: Ambil Tuh Kasus Korupsi
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
Terkini
-
Detik-detik AKP Dadang Tembak Mati AKP Ulil, Kompolnas: Kapolres Solok Selatan Berlindung di Ruang Tengah!
-
Lokasi Tambang Galian C Ilegal, Diduga Pemicu Polisi Tembak Polisi di Polres Solok Selatan
-
Jelang Natal dan Tahun Baru, 10 Bus Pariwisata di Sumbar Tak Laik Jalan
-
Polda Sumbar Enggan Beberkan Pemilik Tambang Ilegal Diduga Pemicu Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Ini Alasannya
-
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kapolda Sumbar: Motif Biar Dibuktikan di Persidangan