SuaraSumbar.id - Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Barat (BKSDA Sumbar) mengimbau masyarakat untuk tidak percaya begitu saja dengan berita kemunculan harimau sumatera atau panthera tigris sumatrae sebelum ada data-data valid yang mendukung informasi tersebut.
"Jangan mudah percaya dengan info kemunculan harimau sumatera yang beredar di media sosial yang menghebohkan masyarakat Tigo Nagari Kabupaten Pasaman," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Sumbar, Antoni Vebri didampingi Pengendali Ekositem Hutan (PEH) BKSDA Sumbar, Rusdiyan P Ritonga, Selasa (9/1/2023).
Ia mengatakan, BKSDA Sumbar telah menurunkan petugas untuk melakukan penanganan interaksi negative atau konflik satwa dengan manusia di Tiga Nagari, Kabupaten Pasaman.
Penanganan konflik tersebut setelah satwa jenis harimau sumatera sering muncul di daerah itu, sehingga dipasang dua kandang jebak untuk evakuasi satwa.
Setidaknya, ada 10 laporan dari masyarakat setempat tentang kemunculan harimau sumatra semenjak penanganan konflik pada Rabu (3/1/2024) sampai Selasa (9/1/2024).
Setelah dilakukan klarifikasi dan identifikasi lapangan, petugas yang dibantu Centre for Orangutan Protection (COP) dan Tim Patroli Anak Nagari (PAGARI) Salareh Aia Kabupaten Agam, tidak menemukan keberadaan tanda-tanda satwa dan begitu juga pemantauan satwa menggunakan drone thermal.
"Ada laporan menyatakan bahwa salah seorang warga menemukan harimau sumatera dua ekor saat hendak ke kebun. Saat petugas melakukan verifikasi langsung ke warga itu, ia mengakui tidak menemukan harimau sumatera," katanya.
Ia menambahkan, begitu juga informasi dari warga terkait ditemukan jejak harimau sumatera di Salareh Aia Utara, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam.
Setelah mendapatkan informasi itu, BKSDA Sumbar mengerahkan Tim PAGARI Salareh Aia Timur. Hasil verifikasi dan Indentifikasi di lapangan, belum bisa dipastikan harimau sumatra.
Baca Juga: BKSDA Sumbar Gunakan Teknologi Drone Thermal untuk Pantau Harimau Sumatra di Pasaman
"Berdasarkan data ditemukan di lapangan ukuran lebar tapak hanya enam centimeter yang mendekati ukuran jejak macan dahan atau kucing emas. Saat ini PAGARI sedang memasang kamera jebak untuk memastikan jenis satwa," katanya.
Sementara Camat Tigo Nagari, Gustian meminta wali nagari, jorong dan perangkat untuk meluruskan informasi yang beredar kepada masyarakat, agar tidak percaya dengan informasi yang beredar di media sosial, karena tidak ada bukti.
"Saya dan Forkopimca juga menyampaikan saat ada momen pertemuan dengan warga, agar tidak mengunggah di media sosial informasi yang belum pasti kemunculan harimau sumatra," katanya.
Ia mengakui, bakal mengadakan pertemuan dengan wali nagari, tokoh adat dan masyarakat untuk penyadar tauan masyarakat terkait konflik di Kecamatan Tigo Nagari, Pasaman dengan narasumber dari BKSDA Sumbar pada Kamis (11/1).
Selama ini, BKSDA Sumbar sangat merespon laporan masyarakat terkait kemunculan harimau sumatera dengan baik, sehingga masyarakat tidak resah.
"Saya tiap hari melaporkan ke Bupati Pasaman dan bupati mengucapkan terimakasih ke BKSDA Sumbar yang telah merespon konflik dengan menurunkan petugas cukup banyak, sehingga masyarakat menjadi tenang," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
12 Konflik Satwa Liar dengan Manusia Terjadi di Agam Selama 2023, Harimau Sumatera Mendominasi
-
Heboh Kerbau Warga Agam Mati Diterkam Harimau Sumatera
-
Perayaan Global Tiger Day 2023 di Bukittinggi, Momentum Bangkitkan Semangat Menjaga Habitat Harimau Sumatera
-
2 Wartawan Fotografer di Sumbar Bangun Yayasan Peduli Harimau Sumatera, Ini Sasarannya
-
Harimau Sumatera Mati Usai Terjerat Perangkap Babi di Kebun Warga Pasaman
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
6 Pantangan Makanan Asam Urat yang Perlu Dihindari, Waspada!
-
Gunung Marapi Meletus 12 Kali: Status Waspada, Warga Diminta Siaga!
-
Polresta Padang Gagalkan Bentrokan Pelajar di Berok Nipah, Puluhan Remaja Diamankan
-
CEK FAKTA: Salsa Erwina Gabung ke Kabinet Merah Putih, Benarkah?
-
Semen Padang FC Terjungkal di Kandang Sendiri, Digasak Bali United 3-1