Tasmalinda
Kamis, 28 Desember 2023 | 17:52 WIB
Calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan (tengah) dan Muhaimin Iskandar (kanan) . Janji Anies Baswedan kejar pajak 100 orang terkaya di Indonesia ANTARA FOTO/Makna Zaezar/YU

SuaraSumbar.id - Sosok calon presiden (capres) Anies Baswedan mengungkapkan keberanian mengejar pajak 100 orang terkaya di Indonesia. Janji ini terungkap saat ditanya mengenai keberanian mengejar pajak para konglomerat di Indonesia.

Anies Baswedan ditanya mengenai keberanian dalam menarik pajak kepada 100 orang terkaya di Indonesia. "Pertanyaannya 'emangnya berani?," tanya pembawa acara kepada Anies.

Jawaban ini disampaikan Anies Baswedan ketika ditanya mengenai keberanian mengejar 100 iorang terkaya di Indonesia. Capres yang diusung partai NasDem ini pun kemudian mengukit mengenai utang budi.

"Emangnya ada utang budi apa (sebagai respon ditanya mengenai keberanian mengejar pajak orang terkaya) Yang 100 (orang) paling kaya nggak berani ketemu," aku Anies yang kemudian dilanjutkan dengan tertawa.

Baca Juga: Nelayan Peduli Sampah Pantai Padang Dapat Hadiah Umrah dari Gubernur Sumbar

Anies pun mengungkapkan jika Indonesia membutuhkan sistem pajak yang berkeadilan.

"ita hanya bicara yang 100 terkaya dan 100 terkaya itu kekayaan mereka lebih dari 100 juta penduduk Indonesia. Sebuah gambaran ketimpangan. Karena itu rumus kita adalah membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar," ucap Anies kemudian.

Dia menilai jika para konglomerat mayoritas yang mendapatkan kekayaan karena ada keistimewaan yang diberikan oleh negara.

"Apakah itu pertambangan, perkebunan, apapun itu datangnya dari negara. Ada 1-2 yang memang lewat aktivitas pasar, pure perekonomian, tapi sebagian besar adalah mendapatkan kesempatan dari negara. Faedahnya harus bisa dirasakan oleh orang banyak," ujar Anies.

Lalu siapakan para konglomerat kaya di Indonesia

Baca Juga: Kawasan Perhutanan Sosial di Sumbar Bertambah 50,4 Hektare Selama 2023

Melansir batamnews.com-jaringan Suara.com, jika deretan orang terkaya di Indonesia mengalami pergeseran posisi dengan kehadiran wajah baru.

Sosok Low Tuck Kwong merebut gelar konglomerat paling kaya di Indonesia dengan kekayaan mencapai US$29 miliar atau Rp429,01 triliun.

Dalam perjalanan meraih kekayaan tersebut, Low Tuck Kwong sukses melalui perusahaannya, PT Bayan Resources Tbk (BYAN), yang beroperasi di sektor tambang batu bara.

Kekayaannya menggeser posisi dari Hartono bersaudara.

Dilansir cnbc, Minggu (14/5/2023), Budi Hartono dan Michael Hartono kini menduduki urutan kedua dan ketiga dengan kekayaan keduanya mencapai US$26,6 miliar (Rp393,3 triliun) dan US$25,5 miliar (Rp377,09 triliun) secara berurutan.

Sorotan juga tertuju pada Lim Hariyanto Wijaya Sarwono, seorang pendatang baru yang berhasil menyodok ke dalam daftar.

Di usia 94 tahun, Lim mengalami lonjakan pesat dalam kekayaan setelah salah satu perusahaannya, PT Trimegah Bangun Persada (NCKL) dari Harita Group, resmi tercatat di bursa Indonesia. 

Lim memiliki kekayaan sebesar US$6,3 miliar atau Rp93,1 triliun meningkat lebih dari enam kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Dewi Kam memperoleh posisi dalam daftar terkaya Indonesia. Dengan kekayaan mencapai US$4,7 miliar atau Rp69,51 triliun, Dewi Kam merupakan pengusaha nan aktif beroperasi di Hong Kong dan China. 

Kekayaan melonjak hampir 100% berkat kepemilikan saham minoritas 10% di PT Bayan Resources yang sahamnya naik tiga kali lipat pada tahun 2022.

Berikut daftar 10 orang terkaya di Indonesia menurut Forbes Real Time Billionaire:

1. Low Tuck Kwong - US$29,0 miliar (Rp429,01 triliun)
2. R. Budi Hartono - US$26,6 miliar (Rp393,3 triliun)
3. Michael Hartono - US$25,5 miliar (Rp377,09 triliun)
4. Sri Prakash Lohia - US$7,4 miliar (Rp109,43 triliun)
5. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono - US$6,3 miliar (Rp93,18 triliun)
6. Prajogo Pangestu - US$5,9 miliar (Rp87,26 triliun)
7. Chairul Tanjung - US$4,9 miliar (Rp72,47 triliun)
8. Dewi Kam - US$4,7 miliar (Rp69,51 triliun)
9. Tahir dan Keluarga - US$4,3 miliar (Rp63,61 triliun)
10. Joko Susanto - US$4,3 miliar (Rp63,61 triliun)

Load More