SuaraSumbar.id - Sebagian besar wilayah di Sumatera Barat (Sumbar) telah memasuki fase puncak musim hujan. Hal itu diprakirakan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau Padang Pariaman.
"Di November sampai dengan Desember 2023 ini, sebagian besar wilayah Sumbar memasuki fase puncak musim penghujan," kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Minangkabau, Yudha Nugraha, dikutip dari Antara, Senin (25/12/2023).
Stasiun BMKG Minangkabau mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi banjir, banjir bandang hingga tanah longsor terutama di daerah rawan bencana.
"Biasanya pola ini berulang sehingga masyarakat patut waspada. Kemudian memasuki libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, tingkat mobilitas akan semakin tinggi sehingga pengguna jalan raya harus lebih hati-hati," kata Yudha.
Terkait kejadian ekstrem yang terjadi selama beberapa hari terakhir seperti banjir bandang di Kabupaten Solok serta banjir dan longsor di Kabupaten Limapuluh Kota diakibatkan oleh pola gangguan cuaca di garis khatulistiwa (ekuator).
"Pola gangguan cuaca ekuator adalah fenomena di atmosfer yang mengakibatkan terjadinya hujan. Biasanya intensitas dan durasi hujannya relatif lebih tinggi," kata dia.
Kondisi itu diperburuk pola gangguan konvergensi di sepanjang Bukit Barisan yang mengakibatkan intensitas hujan yang cukup tinggi terutama di Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Agam, Kabupaten Pasaman Barat, Kota Padang hingga Solok.
Menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2024, BMKG terus memantau perkembangan serta perubahan cuaca yang sewaktu-waktu dapat berubah. Tidak hanya dari segi parameter hujan namun juga terkait dengan angin kencang.
"Pemantauan kondisi angin kencang ini penting untuk mewaspadai adanya pohon tumbang terutama di jalan raya dan di pemukiman masyarakat," katanya.
Berita Terkait
-
Korban Meninggal Banjir dan Longsor di Sumatera Bertambah Jadi 969 Jiwa
-
Medan Terjal Hambat Distribusi BBM di Aceh, Sumut, dan Sumbar, Pengamat Bilang Masih Wajar
-
Unit K-9 Polri Jadi Andalan di Medan Sulit Pencarian Korban Banjir Agam
-
Belajar di Tengah Keterbatasan, Siswa Batang Anai Hadapi Ujian di Tenda Darurat
-
Kementan Disorot Usai Rincian Bantuan Bencana Viral, Harga Beras Rp60 Ribu/Kg Dinilai Janggal
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Dimana Lokasi Hunian Sementara Korban Banjir Bandang Agam? Pembangunannya Dikebut Pakai Dana BNPB
-
Tak Hanya Bantuan Logistik, PSI Padang Sediakan Potong Rambut Gratis bagi Penyintas
-
Pencarian Korban Banjir Bandang Agam Diperpanjang 15 Hari, Tim Gabungan Kerahkan Alat Berat
-
10 Jenazah Korban Banjir Bandang Dimakamkan Massal di Agam, Semua Tanpa Identitas!
-
Waspada Bencana Mengintai, Cuaca Ekstrem Sumbar Diprediksi hingga 13 Desember 2025